Sinkronkan inventaris dengan jumlah barang sesungguhnya, baik yang tersedia online maupun offline.
Usahakan untuk melakukan pengecekan rutin supaya kamu tidak kehabisan, karena ketersediaan barang bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap tokomu.
5. Selesaikan Legalitas Bisnis Online Kamu
Kelima, pastikan kamu menyelesaikan semua persyaratan pendaftaran toko online di platform yang kamu pilih.
Namun sebelum itu, usahakan kamu juga sudah punya izin usaha atau legalitas bisnis lainnya secara offline.
6. Siapkan Informasi Produk
Berbeda dengan toko offline di mana pembeli bisa mengecek barang secara langsung, bisnis online tidak demikian.
Maka dari itu, supaya pembeli bisa mendapatkan gambaran detail mengenai produkmu, siapkan informasinya secara rinci.
Berikan deskripsi terkait ukuran/dimensi barang, warna, varian, bahan, dan sebagainya.
Baca Juga: Tingkatkan Keuntungan, Ini 4 Alasan Menulis Deskripsi Produk Itu Penting
Jangan lupa cantumkan foto dan video sesuai dengan kondisi barang sebenarnya.
7. Siapkan Situs Web atau Akun Media Sosial
Meski sudah berada di platform e-commerce, penting untuk tetap memiliki situs web atau akun media sosial khusus untuk bisnismu.
Ini bisa memudahkanmu dalam menjangkau lebih banyak konsumen sekaligus memasarkannya.
Selain itu, kamu perlu menyinkronkan antara situs web atau media sosial bisnis dengan toko online-mu di platform e-commerce.
8. Umumkan Transisi Bisnismu
Terakhir, umumkan perpindahan tokomu dari offline ke online melalui media sosial atau dengan menghubungi pelanggan secara langsung lewat pesan singkat atau email.
Namun, tetap beritahu mereka bahwa toko offline kamu masih ada dan pelanggan bebas mengecek langsung ke sana.
Kiranya, itulah tadi beberapa langkah memindahkan bisnis offline ke online bagi pemula. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Ide Usaha Terwujud, Begini Cara Jualan Online seperti di TikTok Shop
(*)