Selama periode penilaian yang dilakukan oleh Maxi Consulting sebelum pelaksanaan program ini, ditemukan bahwa lebih dari separuh (59 persen) UMKM tidak memiliki buku kas untuk mengelola bisnis.
Namun, setelah serangkaian lokakarya dan pendampingan, terdapat tambahan 24,88 persen yang kini sedang dalam proses mengadopsi aplikasi pembukuan untuk membantu mereka mencatat kas.
Salah satu peserta yang sudah merasakan dampak dari program ini adalah Pipih Siti Sopiyah, pemilik usaha telur asin.
Ia mengatakan, "Saya mendapatkan ilmu yang sangat berharga melalui rangkaian workshop ini, mulai dari pembukuan dan manajemen bisnis hingga strategi untuk mengembangkan usaha saya."
"Saya bersyukur bisnis saya mulai berkembang, dan saya menjadi lebih disiplin dalam pembukuan," ungkap Pipih Siti Sopiyah.
Peserta lain yang memiliki toko fashion di Singaparna, Jawa Barat, Syarifah Asmah, juga mengungkapkan hal serupa.
"Program Ibu Berbagi Bijak telah memberikan banyak sekali pengetahuan, inspirasi, dan pengalaman kepada saya," jelas Syarifah.
"Saya ingin mempraktikkan ilmu yang telah saya pelajari melalui program ini dan mengembangkan bisnis saya agar lebih sukses," katanya lagi.
Baca Juga: Rahasia Tiga Pelaku UMKM Perempuan Raup Cuan dari Bisnis Kuliner, Ini Kunci Utamanya