2. Cherry Picking dalam Kasus Kekerasan Seksual
Sering kali dalam kasus kekerasan seksual, perempuan menjadi pihak yang disalahkan karena mengenakan pakaian terbuka.
Padahal, semua perempuan bisa jadi korban kekerasan seksual meski berpakaian tertutup sekali pun.
Hal ini menunjukkan sebagian orang melakukan cherry picking terhadap fakta bahwa kekerasan seksual bisa dialami siapa saja tanpa memandang gaya berpakaiannya.
3. Cherry Picking dalam Penelitian
Dalam penetilian, cherry picking juga bisa dilakukan dan kerap menjadi fenomena yang umum dalam berbagai komunitas ilmiah.
Cherry picking dalam penelitian terjadi apabila komunitas hanya mencari data-data pendukung yang sejalan dengan riset mereka saja.
Sementara data pendukung lain yang tidak sesuai diabaikan atau tidak digunakan.
Padahal di dalam penelitian ilmiah, semestinya semua informasi yang mendukung maupun tidak tetap digunakan sebagai perbandingan maupun pertimbangan.
Itulah tadi apa yang dimaksud dengan cherry picking dan contoh kasusnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: Stereotip Sosial Membentuk Aspirasi Anak, Ini Menurut Penelitian
(*)