Penting untuk membedakan berbagai tingkat gangguan pendengaran. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Medical News Today:
Gangguan pendengaran: Ini adalah berkurangnya kemampuan untuk mendengar suara dengan cara yang sama seperti orang lain.
Ketulian: Hal ini terjadi ketika seseorang tidak dapat memahami pembicaraan melalui pendengaran, bahkan ketika suara diperkuat.
Ketulian berat: Ini mengacu pada kurangnya pendengaran. Seseorang dengan tuli berat tidak mampu mendeteksi suara sama sekali.
Tingkat keparahan gangguan pendengaran dikategorikan berdasarkan seberapa keras volume yang perlu disetel sebelum suara dapat dideteksi.
Beberapa orang mendefinisikan sangat tuli dan tuli total dengan cara yang sama, sementara yang lain mengatakan bahwa diagnosis tuli berat adalah akhir dari spektrum pendengaran.
Penyebab Gangguan Pendengaran dan Tuli
Meskipun faktor-faktor ini dapat ditemui pada periode yang berbeda sepanjang masa hidup, individu paling rentan terhadap dampaknya selama periode kritis dalam kehidupan.
Periode sebelum Melahirkan
- Faktor genetik termasuk gangguan pendengaran herediter dan non-keturunan
- Infeksi intrauterin – seperti rubella dan infeksi sitomegalovirus.
Periode Perinatal
- Asfiksia lahir (kekurangan oksigen pada saat lahir
- Hiperbilirubinemia (penyakit kuning parah pada periode neonatal)
- Berat badan lahir rendah
- Morbiditas perinatal lainnya dan penatalaksanaannya.
Masa Kecil dan Remaja
- Infeksi telinga kronis (otitis media supuratif kronis)
- Pengumpulan cairan di telinga (otitis media nonsupuratif kronis)
- Meningitis dan infeksi lainnya.
Usia Dewasa dan Lanjut Usia
- Penyakit kronis
- Merokok
- Otosklerosis
- Degenerasi sensorineural terkait usia
- Gangguan pendengaran sensorineural mendadak.
Faktor Sepanjang Rentang Hidup
- Impaksi serumen (kotoran telinga yang terkena dampak)
- Trauma pada telinga atau kepala
- Suara keras/suara keras
- Obat-obatan ototoksik
- Bahan kimia ototoksik yang berhubungan dengan pekerjaan
- Kekurangan Gizi
- Infeksi virus dan kondisi telinga lainnya
- Gangguan pendengaran genetik yang tertunda atau progresif.
Nah, itu dia beberapa penyebab gangguan telinga dan tuli seperti dialami oleh pahlawan perempuan kita, Opu Daeng Risadju.
Baca Juga: Berkaca dari Putri Zaskia Mecca, Ini Bahaya Terlalu Lama Pakai Earphone
(*)