Sejak kecil yang dimaksud oleh Ayas adalah ketika anak sudah mulai bisa bicara dan diajak berkomunikasi, yaitu di atas 12 bulan atau 1 tahun.
Lebih dini lebih baik, karena anak pada dasarnya bisa mengamati dan belajar membedakan baik dan buruk dari orang di sekitarnya.
"Di fase usia ketika bayi pun, anak itu kan sudah bisa observasi gimana cara orang berkomunikasi," terang Ayas.
"Dengan melihat orang-orang di sekitarnya berinteraksi dengan baik, pakai kata-kata yang baik, dan enggak ada yang pernah menggunakan kalimat merendahkan," tuturnya lagi.
Ayas menegaskan, memberikan contoh dari kebiasaan sehari-hari adalah cara jitu mencegah anak menjadi pelaku bully.
Dengan diajarkan sejak dini, anak-anak akan secara alami paham perilaku seperti apa yang boleh ditiru, apa yang tidak.
Pasalnya, anak secara alamiah terlahir baik, dalam kondisi yang baik, tinggal pola asuh dan pengaruh dari lingkungan yang menentukan jadi seperti apa mereka saat dewasa.
"Ketika anak SD, misalnya, atau TK dia menemukan perilaku buruk di teman-temannya, secara alami akan merasa itu salah," lanjut Ayas kepada PARAPUAN.
"Paling enggak, yang perlu kita tanamkan ke anak tuh modalnya. Bahwa anak kita punya sense," ungkapnya lagi.
Baca Juga: Tidak Sulit, Ini 3 Rahasia Sederhana Mengajarkan Kebaikan pada Anak