Parapuan.co - World Pneumonia Day atau Hari Pneumonia Sedunia diperingati setiap 12 November.
Hari Pneumonia sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit satu ini.
Nah, menjelang peringatan Hari Pneumonia Sedunia yuk ketahui apa saja olahraga yang baik dilakukan untuk penderita pneumonia.
Sebelum itu, yuk ketahui apa itu penyakit pneumonia Kawan Puan!
Pengertian Pneumonia
Kawan Puan yang masih asing, pneumonia atau radang paru-paru merupakan penyakit yang terbentuk karena infeksi akut di saluran pernapasan bagian bawah.
Secara spesifik, pneumonia menyebabkan paru-paru dipenuhi dengan cairan, lendir, atau nanah.
Kondisi inilah yang akhirnya membuat pasien mengalami kesulitan bernapas.
Baca Juga: Diderita Ibu Tora Sudiro sebelum Meninggal, Ketahui Gejala Pneumonia
Pengobatan penyakit pneumonia pun beragam, tergantung pada penyebab utama dan keparahannya.
Untuk mempercepat proses pemulihan dan penyembuhannya, pasien juga disarankan untuk melakukan olahraga.
Kira-kira apa saja olahraga yang bisa dilakukan pasien pneumonia? Dilansir dari laman American Lung Asscociation, berikut penjelasan lengkapnya.
Olahraga untuk Pasien Pneumonia
1. Berjalan Kaki
Olahraga ini tidak hanya membantu dalam pemulihan pneumonia, tapi juga membantu meningkatkan sirkulasi udara ke paru-paru.
Jalan kaki ringan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan.
2. Peregangan dan Yoga Ringan
Baca Juga: Ini Dia 7 Obat Alami untuk Mengatasi Berbagai Gejala Pneumonia
Latihan peregangan atau yoga ringan membantu memperkuat otot-otot pernapasan yang bisa melegakan rasa sesak dan membantu dalam proses pernapasan yang lebih baik.
3. Berenang
Aktivitas ini membantu menjaga kesehatan jantung tanpa menimbulkan tekanan berlebih pada paru-paru.
Berenang juga membantu dalam meningkatkan kekuatan otot secara keseluruhan.
Nah, Kawan Puan itu tadi beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh pasien pneumonia.
Namun sebelum olahraga apa pun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Pneumonia memerlukan istirahat yang cukup, dan setiap aktivitas fisik harus disesuaikan dengan kondisi spesifik masing-masing individu.
Kawan Puan, jaga kesehatan dirimu dan paru-parumu ya!
Baca Juga: Orang Tua Perlu Waspada, Kenali 13 Gejala Pneumonia pada Anak
(*)