Melihat apa yang menjadi pemicunya, menyerah dengan memberikan apa yang anak mau tidak akan menyelesaikan atau meredakan ledakan emosinya.
Sensory meltdown anak bisa saja berlanjut bukan dalam hitungan menit, tetapi jam.
Dibandingkan tantrum, kondisi ledakan emosi ini butuh waktu lebih lama untuk mereda dan berakhir dengan sendirinya.
Pemicu Sensory Meltdown
Lantas, hal apa yang bisa memicu sensory meltdown atau ledakan sensitivitas sensori pada anak?
Sesuai sebutannya, pemicunya ada hubungannya dengan aktivitas yang terkait atau melibatkan panca indera anak.
Misalnya ada air memercik di tubuhnya ketika ia sudah bersiap-siap untuk diajak pergi keluar.
Bahkan setelah percikan air dibersihkan atau bajunya diganti pun, anak mungkin tidak bisa langsung tenang.
Contoh lainnya, sensory meltdown bisa saja meledak setelah padatnya aktivitas anak dalam satu hari tertentu.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Anak Tantrum, Kuncinya Ajarkan Komunikasi yang Baik