2. Anak Tidak Berusaha Mendapatkan Sesuatu
Jika tantrum biasanya terjadi karena anak menginginkan sesuatu tapi tidak terpenuhi, tidak demikian dengan sensory meltdown.
Ledakan sensorik sering muncul tiba-tiba dan dapat semakin parah seiring waktu.
Akan tetapi, kondisi ini bukan karena anak menginginkan atau tidak diperbolehkan melakukan sesuatu.
3. Dipicu Oleh Sensasi
Salah satu tantangan ketika anak mengalami ledakan sensorik adalah memahami penyebabnya.
Sering kali anak-anak, bahkan yang sudah cukup besar dan dapat menyampaikan perasaannya, tidak mampu mengungkapkannya dengan kata-kata.
Ledakan emosi yang dialami sangat keras dan terasa menyakitkan ketika orang terus-terusan menginterupsi mereka.
Meski begitu, anak-anak yang mengalami sensory meltdown akan menunjukkan tanda-tanda fisik dan perilaku yang bisa diprediksi.
Baca Juga: Normalkah Anak Marah dan Sering Berteriak? Simak Tanda Bahaya dan Penyebabnya