Misalnya, anak mungkin merenggangkan mata atau terus mencoba menutupi mata mereka.
Bisa juga tiba-tiba terlihat waspada dan menjauh dari semua orang ketika berada di tempat ramai.
Perbedaan Sensory Meltdown dengan Tantrum
Sensory meltdown dan tantrum bisa menunjukkan kondisi yang mirip, tetapi ada perbedaan utama di antara keduanya.
Yaitu, ledakan emosi saat sensory meltdown tidak dapat dikendalikan sebagaimana ketika tantrum.
Selama terjadi sensory meltdown, anak-anak mungkin melakukan tindakan tidak terkontrol seperti menangis, berteriak, memukul diri sendiri, menendang, menggigit, menjambak rambutnya, dan lain-lain.
Tantrum adalah hasil dari seorang anak yang mencoba mengendalikan atau mendapatkan yang diinginkannya.
Sedangkan sensory meltdown disebabkan hal-hal yang mengganggu panca indera atau adanya dorongan sensorik yang berlebihan.
Semisal mendengar suara mengganggu, terlalu banyak aktivitas fisik (kecapekan), dan lain-lain.
Itulah tadi tanda-tanda sensory meltdown dan bedanya dengan tantrum. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Jangan Panik, Kondisi Tantrum Beri 3 Kesempatan Ini pada Anak dan Orang Tua
(*)