"Sebelum start tindakan transplant rambut dan setelah tindakan (pemakaian minoxidil dan finasteride) pun harus tetap dilanjut terus untuk maintenance hair di kebotakan keturunan," jelas @dr.audrey_natalia.
Siapa yang Tidak Direkomendasikan Transplantasi Rambut?
Dr. Audrey menegaskan bahwa tidak semua usia bisa melakukan transplantasi rambut.
"Usia di bawah 30 tahun juga enggak direkomendasikan untuk melakukan transplant rambut, apalagi untuk yang androgenic alopecia," terangnya.
Mengetahui bahwa transplantasi rambut tidak boleh sembarang dilakukan, maka @dr.audrey_natalia pun menyarankan untuk riset dulu.
"Makanya sebelum asal-asalan booking tindakan transplant rambut ke luar negeri, mendingan riset dulu yang bener," tegasnya.
Ia pun menjelaskan bahwa sekarang ini sudah banyak hair tonic yang bisa digunakan untuk membantu perbaikan rambut dan digunakan bersama obat-obatan.
"Bahkan yang herbal kaya daun jambu atau psidium guajava leaf setelah diteliti pun ternyata nunjukin hasil yang bagus banget untuk pasien kebotakan keturunan atau androgenic alopecia," lanjutnya.
Meskipun hair tonic dan obat-obatan untuk rambut boleh digabung, namun jangan sembarangan karena ada tata cara pakainya.
Adapun tahapan pemakaian yang dipaparkan oleh @dr.audrey_natalia yakni gunakan hair tonic terlebih dahulu, lalu pijat kulit kepala dan biarkan sampai kering.
Kalau rambut dan kulit kepala sudah kering, Kawan Puan bisa menggunakan obat-obatan seperti minoxidil dan finasteride.
Baca Juga: Viral di TikTok, Bolehkah Ibu Hamil Mewarnai Rambut? Ini Penjelasannya
(*)