Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
Kebiasaan semacam itu membuat anak berkembang dalam keragu-raguan yang besar dalam pengambilan keputusan dan sering dihantui rasa takut.
Dampaknya, anak berkembang dalam rasa kurang percaya diri, yang bisa menyebabkan krisis mental serius di masa yang akan datang.
Poin kedua masih berkaitan dengan yang pertama, tetapi lebih pada hal penerapannya.
2. Sebagian orang tua merasa harus turut melakukan pembatasan kebebasan anak lewat disiplin yang keras.
Orang tua semacam ini membiarkan anak berada dalam rasa takut berkepanjangan hanya supaya mereka dapat patuh pada apapun kata orang tuanya.
Tidak jarang dari jenis pendisiplinan macam ini, timbul kekerasan verbal, bahkan fisik, yang meninggalkan jejak sepanjang hidup pada diri anak.
Poin ketiga lebih berkaitan pada penggunaan teknologi pada anak.
3. Tidak adanya batasan soal durasi menatap layar atau screen time.
Tak bisa dielakkan anak-anak hari ini sudah berkenalan dengan gadget sejak dini.
Baca Juga: Membangun Lingkungan yang Kondusif Bagi Kesehatan Mental Anak