Parapuan.co - Kawan Puan, salah satu cara mencegah anak mengalami kekerasan seksual adalah dengan membekalinya sex education atau edukasi seks.
Sayangnya, sebagian orang tua masih beranggapan bahwa sex education merupakan sesuatu yang tabu dibicarakan dengan anak.
Terlebih kepada anak yang masih kecil, yang dianggap belum mengerti jika diberikan edukasi mengenai seks.
Padahal, konteks seksualitas bisa berbeda-beda dan diajarkan sesuai dengan usia anak, lho.
Perbedaan konteks seksual dalam hal ini, misalnya mengajarkan anak balita tentang bagian-bagian tubuh, sudah termasuk sex education.
Agar memudahkan Kawan Puan sebagai orang tua, begini cara memberikan sex education pada anak berdasarkan usia sebagaimana dikutip dari Parents!
1. Pendidikan Seks Pada Balita
Barangkali kebanyakan orang akan merasa aneh membicarakan seks pada anak balita.
Namun, percakapan tentang pendidikan seks di tahap usia balita mampu menanamkan dasar untuk masa depan anak.
Baca Juga: Antisipasi Kekerasan terhadap Anak, Begini Cara Ajarkan Batasan Bagian Tubuh
Kamu bisa memulainya dengan mengenalkan bagian-bagian tubuh secara anatomi pada anak, bukan istilah khusus yang tidak ilmiah.
Kapan waktunya? Pendidikan seks pada balita bisa dimulai ketika anak memulai toilet training.
Kamu perlu menjelaskan nama-nama bagian tubuh, baik yang terbiasa terlihat dan yang tertutup pakaian.
Selagi menyebutkan nama-nama bagian tubuh, kamu dapat mengatakan pada anak bagian-bagian mana saja yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain.
2. Sex Education ke Anak yang Lebih Besar
Pendidikan seks pada anak berusia lima tahun ke atas hingga tujuh tahun akan berbeda lagi.
Kamu dapat memaparkan konsep yang lebih mendetail mengenai bagian-bagian tubuh anak.
Lalu, di tahap ini kamu bisa mulai menyinggung tentang pubertas seperti menstruasi pada anak perempuan.
Mengajarkan tentang hal ini membantu mereka menyadari lebih awal bahwa akan ada perubahan pada tubuhnya seiring dengan pertumbuhan anak.
Baca Juga: Perbedaan Tween dan Teen pada Anak Praremaja dan Remaja, Apa Saja?
Selain didasarkan pada usia, tanda anak sudah siap mendapatkan pendidikan seks untuk lebih banyak memahami bagian tubuh mereka adalah ketika mereka mulai banyak bertanya tentang fungsi tubuh.
Lebih lanjut, pada tahap ini sex education dapat kamu pertegas dengan mengulang kembali informasi mengenai bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Orang lain dalam hal ini termasuk orang tua, yang juga sudah perlu meminta izin jika ingin menyentuh bagian tertentu pada tubuh anak.
3. Pendidikan Seks Pada Tweens dan Teens
Anak sudah semakin paham tentang konsep seksual saat menginjak usia praremaja dan remaja.
Di tahap ini, kamu bisa mengajarkan tidak hanya perubahan tubuh anak secara fisik, tapi juga emosi.
Misalnya ketika anak perempuan sudah menstruasi, apa yang akan dialami dan dirasakan, bagaimana perubahan mood-nya, dan sebagainya.
Pada masa-masa ini ketika anak butuh waktu sendiri selama perubahan yang dialaminya, kamu perlu menghormati keputusan tersebut.
Selain itu selama masa-masa praremaja hingga remaja, penting bagi orang tua untuk selalu mendampingi tahap perkembangan fisik dan emosi anak dengan memberikan pendidikan seks yang lebih terbuka.
Itulah tadi cara memberikan sex education pada anak sesuai usia. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 4 Tips Membesarkan Remaja, Salah Satunya Berikan Ruang Sejak Dini
(*)