Parapuan.co - Kawan Puan, Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea baru-baru ini menggelar High Level Meeting.
Pada kesempatan tersebut, BI dan Bank of Korea (BOK) juga mencapai kesepakatan penting pada Minggu (10/12/2023).
Bahwasanya, BI dan BOK akan mengimplementasikan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi keuangan dan ekonomi atau disebut Local Currency Transaction.
Apa itu Local Currency Transaction dan seperti apa implementasinya yang ditargetkan pada 2024 mendatang?
Yuk, simak serba-serbi tentang Local Currency Transaction atau LCT seperti merangkum dari laman bi.go.id di bawah!
Apa Itu Local Currency Transaction?
Local Currency Transaction atau LCT sebelumnya dikenal dengan istilah LCS atau Local Currency Settlement.
LCS sendiri merupakan perjanjian bilaterial antara dua negara agar transaksi ekonomi dan keuangan dilakukan dengan mata uang masing-masing.
Contohnya seperti yang akan diimplementasikan Bank Indonesia dan Bank of Korea.
Baca Juga: Anti Ribet, Simak Cara Tukar Uang Baru Lebaran 2023 di Kas Keliling BI
Apabila ada transaksi perdagangan di Indonesia antara Indonesia dan Korea Selatan, maka penyelesaiannya menggunakan mata uang rupiah.
Sebaliknya, jika transaksi keuangan antara kedua negara yang bersepakat dilakukan di Korea Selatan, maka mata uang yang dipakai ialah won.
Kerangka Implementasi LCT
Untuk menjalankan LCT, kedua pihak yang saling bersepakat membentuk perwakilan yang diberi nama ACCD (Appointed Cross Currency Dealer).
ACCD merupakan otoritas kedua negara yang bertanggung jawab memfasilitasi implementasi LCT.
Di antaranya seperti pembukaan rekening dalam mata uang negara mitra di setiap negara.
Latar Belakang Kerja Sama LCT
Kalau begitu, apa yang menjadi alasan Bank Indonesia dan Bank of Korea membentuk perjanjian LCT?
Umumnya, alasan negara-negara menjalankan perjanjian bilateral penggunaan mata uang lokal dalam transaksi keuangan adalah sama.
Baca Juga: QRIS Kini Bisa Transfer hingga Tarik Tunai, Simak Fitur Barunya
Penyebab utamanya adalah dominasi mata uang dolar Amerika Serikat di pasar keuangan domestik yang tinggi.
Hal ini sering kali memicu tingginya ketergantungan masyarakat lokal terhadap dolar.
Ketergantungan semacam ini dapat meningkatkan kerentanan perekonomian suatu negara terhadap guncangan global, semisal resesi.
Oleh karenanya negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Jepang, termasuk Indonesia dan Korea Selatan mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi keuangan.
Mengapa negara-negara tersebut menjalin kerja sama LCT dengan Indonesia?
Tentu, alasan utamanya karena adanya kemitraan dagang antara Indonesia dengan negara-negara tadi.
Berkat adanya LCT antara Indonesia dan Korea, yang diuntungkan tentu juga masyarakat.
Salah satunya penggemar Kpop yang nantinya akan bisa membeli album musik idola menggunakan rupiah, bukan dolar.
Nah, Kawan Puan sudah paham kan apa itu Local Currency Transaction? Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Nilai Mata Uang Rp1000 Menjadi Rp1, Apa itu Redenominasi Rupiah?
(*)