Menentukan cara menangani ADHD pada orang dewasa membutuhkan niat dan usaha, dan banyak orang mungkin merasa khawatir untuk mencari nasihat awal.
Namun, dukungan dan bimbingan profesional dapat memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai pilihan pengobatan yang efektif. Bantuan untuk ADHD tersedia, sering kali dalam bentuk pengobatan dan psikoterapi.
Stephen V. Faraone, Ph.D. dan Wakil Ketua Penelitian Ilmu Psikiatri dan Perilaku di Upstate Medical University, menambahkan, pedoman menunjukkan pengobatan sebagai pendekatan pertama dalam pengobatan.
"Jika hal tersebut tidak cukup, terapi perilaku kognitif (CBT) harus ditambahkan. Terapi bicara (selain CBT), olahraga, dan kelompok dukungan bisa sangat membantu untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang, namun hal tersebut tidak mungkin mengurangi gejala ADHD,” jelasnya.
1. Obat
Stimulan
Stimulan adalah pengobatan ADHD dewasa yang dipelajari dengan baik dan diterima secara luas. Penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan obat-obatan ini kepada individu yang mengalami masalah perhatian, kinerja, dan memori. Namun, seperti halnya obat apa pun, efek samping mungkin terjadi.
Stimulan dapat berbentuk cairan, taburan, tablet, kapsul, atau koyo. Banyak orang menyadari perbedaan fungsi yang mencolok ketika mereka melewatkan satu dosis, jadi orang harus memastikan bahwa mereka mengikuti jadwal pengobatan yang telah ditentukan.
Stimulan yang biasa diresepkan untuk ADHD dewasa meliputi:
- Ritalin
- Conserta (metilfenidat)
- Focalin (deksmetilfenidat)
- Dexedrine (dekstroamphetamine sulfat )
- Adderall (amfetamin/dextroamphetamine)
- Jornay PM (metilfenidat)
Baca Juga: Biasa Terdiagnosis pada Anak, Ketahui Gejala ADHD pada Orang Dewasa