Non-stimulan
Penyedia layanan kesehatan dan individu tertentu mungkin memilih non-stimulan dibandingkan stimulan karena efek buruknya, masalah penyakit penyerta, potensi penyalahgunaan, atau sekadar preferensi pribadi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 10-30% penderita ADHD tidak merespons atau tidak mentoleransi stimulan dengan baik.
Oleh karena itu, obat non-stimulan menawarkan alternatif bagi individu yang ingin meredakan gejalanya.
Obat ADHD non-stimulan yang umum untuk orang dewasa meliputi:
- Strattera (atomoxetine)
- Intuniv (guanfacine)
- Qelbree (viloxazine)
- Kapvay (klonidin)
Antidepresan Trisiklik (TCA)
Antidepresan trisiklik (TCA) umumnya bukan pengobatan ADHD lini pertama untuk orang dewasa karena potensi efek sampingnya. Namun, obat-obatan ini dapat membantu ketika orang tidak merespons terhadap stimulan atau non-stimulan.
Orang dewasa dengan ADHD dapat menunjukkan beberapa gejala yang menyerupai depresi, kecemasan, atau gangguan suasana hati atau kepribadian yang lebih serius.
Gejala yang umum terjadi mungkin berupa impulsif, perubahan suasana hati, ledakan kemarahan, atau kebosanan. Namun, komponen impulsif ADHD biasanya berumur pendek dan tidak terlalu intens atau berisiko bagi penderita gangguan kejiwaan lainnya.
2. Terapi dan Perawatan Perilaku
Penderita ADHD pada orang dewasa juga perlu melakukan beberapa terapi dan perawatan sebagai berikut:
- Terapi kognitif dan perilaku
- Terapi perilaku dialektis
- Terapi penerimaan dan komitmen
- Pelatihan relaksasi dan manajemen stres
- Pembinaan hidup
- Pelatihan kerja atau mentoring
- Pendidikan dan terapi keluarga
3. Perubahan Gaya Hidup
Di luar pengobatan, kamu dapat mencoba berbagai strategi swadaya untuk meningkatkan fungsi saat menangani ADHD dewasa. Terapi dan pengobatan mungkin penting untuk hidup sehat dengan ADHD, namun perubahan gaya hidup dapat menambah lapisan dukungan dan penguatan positif.
- Berikut tips mengatasi ADHD saat dewasa:
- Olahraga secara teratur
- Praktikkan kebersihan dan rutinitas tidur yang sehat
- Pertahankan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat
- Pertimbangan batasan diri
- Mendapatkan dukungan
Baca Juga: 11 Gejala ADHD pada Orang Dewasa, Gangguan Mental yang Viral di TikTok
(*)