Mengingat pola makan karnivora hanya terdiri dari makanan hewani, maka diet ini mungkin mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol.
Lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol LDL (jahat), yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Apalagi beberapa daging olahan, terutama daging bacon dan daging sarapan, juga mengandung natrium dalam jumlah tinggi.
2. Kekurangan Senyawa Tanaman
Pola makan karnivora menghilangkan makanan bergizi tinggi seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian, yang semuanya mengandung vitamin dan mineral bermanfaat.
Meskipun daging bergizi dan menyediakan zat gizi mikro, namun sumber makanan hewani tidak boleh menjadi satu-satunya bagian dari tenagamu.
Terlebih lagi, pola makan yang kaya akan makanan nabati telah dikaitkan dengan penurunan risiko kondisi jangka panjang tertentu seperti penyakit jantung, kanker tertentu, Alzheimer, dan diabetes tipe 2.
3. Tidak Menyediakan Serat
Serat meningkatkan kesehatan usus dan menyehatkan pergerakan usus, dan hanya ditemukan dalam makanan nabati.
Sayangnya pola makan karnivora ini tidak mengandung serat, sehingga dapat menyebabkan sembelit.
Mengetahui ada keuntungan dan kerugian, maka penting bagi Kawan Puan untuk berkonsultasi pada dokter sebelum mulai diet karnivora.
Baca Juga: 7 Penyebab Saraf Kejepit, Kondisi Medis yang Lagi Viral di TikTok
(*)