Parapuan.co - Carnivore diet atau diet karnivora jadi salah satu pola makan yang viral di TikTok.
Tak sedikit pula yang menganggap diet karnivora viral di TikTok ini mampu menurunkan berat badan.
Lantas, apa itu carnivore diet yang viral di TikTok?
Dilansir dari Healthline, diet karnivora adalah pola makan ketat karena hanya mengonsumsi daging, ikan, dan makanan hewani lainnya seperti telur dan produk susu tertentu.
Jadi orang yang menjalankan carnivore diet tidak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Shawn Baker, seorang dokter ortopedi Amerika, mendukung pola makan karnivora ini.
Menurutnya, diet karnivora ini dapat mengobati depresi, kecemasan, radang sendi, obesitas, dan diabetes.
Meski begitu, belum ada penelitian pasti yang membuktikan berbagai klaim tersebut.
Lantas, bisakah carnivore diet membantu menurunkan berat badan?
Baca Juga: Apa itu Low Carb Diet yang Viral di TikTok? Ampuh Turunkan Berat Badan
Aspek-aspek tertentu dari pola makan karnivora dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Sebab, diet karnivora ini tinggi protein dan rendah kalori, sehingga dapat meningkatkan penurunan berat badan.
Pasalnya, protein dapat membantumu merasa lebih kenyang setelah makan.
Kondisi tersebut pun dapat menyebabkan berkurangnya asupan kalori dan selanjutnya penurunan berat badan.
Protein juga dapat meningkatkan laju metabolisme, sehingga membantumu membakar lebih banyak kalori.
Maka dari itu, orang yang mengikuti diet karnivora ini akan merasa lebih kenyang walau mengonsumsi lebih sedikit kalori.
Meski bermanfaat, Kawan Puan juga perlu tahu kekurangan dari diet karnivora, di antaranya yakni:
1. Tinggi Lemak, Kolesterol, dan Natrium
Baca Juga: Dokter Gizi Bagikan Tips Diet Sehat di Tengah Maraknya Makanan Viral
Mengingat pola makan karnivora hanya terdiri dari makanan hewani, maka diet ini mungkin mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol.
Lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol LDL (jahat), yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Apalagi beberapa daging olahan, terutama daging bacon dan daging sarapan, juga mengandung natrium dalam jumlah tinggi.
2. Kekurangan Senyawa Tanaman
Pola makan karnivora menghilangkan makanan bergizi tinggi seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian, yang semuanya mengandung vitamin dan mineral bermanfaat.
Meskipun daging bergizi dan menyediakan zat gizi mikro, namun sumber makanan hewani tidak boleh menjadi satu-satunya bagian dari tenagamu.
Terlebih lagi, pola makan yang kaya akan makanan nabati telah dikaitkan dengan penurunan risiko kondisi jangka panjang tertentu seperti penyakit jantung, kanker tertentu, Alzheimer, dan diabetes tipe 2.
3. Tidak Menyediakan Serat
Serat meningkatkan kesehatan usus dan menyehatkan pergerakan usus, dan hanya ditemukan dalam makanan nabati.
Sayangnya pola makan karnivora ini tidak mengandung serat, sehingga dapat menyebabkan sembelit.
Mengetahui ada keuntungan dan kerugian, maka penting bagi Kawan Puan untuk berkonsultasi pada dokter sebelum mulai diet karnivora.
Baca Juga: 7 Penyebab Saraf Kejepit, Kondisi Medis yang Lagi Viral di TikTok
(*)