Ketahui apa yang membuat anak terbangun di malam hari, apa ketakutannya, kecemasannya, dan lain-lain.
2. Validasi Ketakutan, Dorong Keberanian
Setelah mengetahui penyebab gangguan tidur anak, bersimpatilah padanya dan validasi ketakutannya.
Kamu bisa mengatakan kalimat seperti: "Ibu tahu adek sulit tidur karena takut. Ketakutan memang tidak bisa dihindarkan karena belum terbiasa."
Lalu, dorong keberanian dalam diri anak dengan menyarankannya agar tidur sendiri secara bertahap.
Kamu bisa menemaninya saat ia mulai masuk kamar dan menunggu sampai tertidur pulas sebelum meninggalkannya.
Umumnya, sleep training dapat dilakukan sejak anak bayi dengan cara membiarkan mereka menangis selama beberapa menit saat terbangun untuk kemudian dapat tidur kembali.
Pada anak yang lebih besar, sleep training bisa dilakukan dengan perlahan-lahan menjauh dari anak dengan cara seperti disebutkan pada poin nomor 2.
Baca Juga: Sukses Sleep Training, Ini Cara Dekorasi Kamar Anak agar Nyaman Tidur Sendiri