Parapuan.co - Kawan Puan, gangguan tidur pada anak termasuk tanda-tanda kewaspadaan yang tidak dapat kamu abaikan atau pink flag.
Anak-anak yang masih dalam usia pertumbuhan membutuhkan tidur yang cukup agar tumbuh kembangnya maksimal.
Namun, gangguan tidur pada anak boleh jadi cukup normal dialami karena berbagai penyebab.
Entah karena belum melakukan sleep training saat masih balita atau adanya ketakutan ketika tidur sendirian.
Hal ini membuat anak mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau tidak bisa tidur lagi begitu sudah terbangun di malam hari.
Lantas, bagaimana orang tua bisa membantu mengatasi masalah anak sulit tidur karena takut gelap dan tidak berani berada di kamar sendiri?
Berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan sebagaimana dikutip dari Childmind.org!
1. Berkomunikasi dengan Anak
Psikolog klinis Anna Loiterstein, PsyD, menjelaskan bahwa orang tua perlu mengobrol dengan anak mengenai masalah gangguan tidur yang dialami buah hati.
Baca Juga: Pakai Selembar Kertas, Sontek Gaya Maya Septha Ajari Anak Bicara dengan Baik dan Sopan
Ketahui apa yang membuat anak terbangun di malam hari, apa ketakutannya, kecemasannya, dan lain-lain.
2. Validasi Ketakutan, Dorong Keberanian
Setelah mengetahui penyebab gangguan tidur anak, bersimpatilah padanya dan validasi ketakutannya.
Kamu bisa mengatakan kalimat seperti: "Ibu tahu adek sulit tidur karena takut. Ketakutan memang tidak bisa dihindarkan karena belum terbiasa."
Lalu, dorong keberanian dalam diri anak dengan menyarankannya agar tidur sendiri secara bertahap.
Kamu bisa menemaninya saat ia mulai masuk kamar dan menunggu sampai tertidur pulas sebelum meninggalkannya.
3. Sleep Training
Umumnya, sleep training dapat dilakukan sejak anak bayi dengan cara membiarkan mereka menangis selama beberapa menit saat terbangun untuk kemudian dapat tidur kembali.
Pada anak yang lebih besar, sleep training bisa dilakukan dengan perlahan-lahan menjauh dari anak dengan cara seperti disebutkan pada poin nomor 2.
Baca Juga: Sukses Sleep Training, Ini Cara Dekorasi Kamar Anak agar Nyaman Tidur Sendiri
Menurut Anna Loiterstein, anak-anak perlu belajar menenangkan diri saat menghadapi ketakutan secara bertahap.
Misalnya di malam pertama kamu menemaninya tidur di ranjang, di malam kedua hanya memegang tangannya sampai ia tertidur.
Malam ketiga cukup duduk di samping ranjang, dan seterusnya sampai benar-benar membiarkannya tidur sendiri.
4. Ciptakan Rutinitas Sebelum Tidur
Berikutnya, ciptakan rutinitas atau kebiasaan sebelum tidur yang membuat anak mendapatkan kenyamanan dan mencegah ketakutannya datang.
Sebagai contoh, membiasakan anak gosok gigi, cuci muka, masuk kamar, mematikan lampu, atau mungkin menyanyikan lagu Nina Bobo.
Saat menciptakan rutinitas, antarkan anak sampai ke kamarnya di malam-malam pertama sleep training sampai ia siap masuk kamar tanpa ditemani.
5. Minimalkan Ketergantungan dan Beri Reward
Walau sudah berani tidur sendiri, adakalanya anak-anak akan masuk ke kamar orang tua saat terbangun tengah malam.
Meski begitu, kamu harus langsung mengantarkan anak kembali ke kamarnya dan memintanya segera tidur lagi.
Berikan reward atas keberanian mereka, misalnya dengan memasakkan makanan favoritnya esok pagi atau semacamnya.
Itulah tadi beberapa cara mengatasi gangguan tidur pada anak untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Benarkah Sistem Reward Bikin Anak Jadi Materialistis? Simak Kata Pakar
(*)