"Tapi for me, lebih tertarik jamu. Kalau tempe saya kurang knowledge. Di Jamulogy juga saya ada temen yang food scientist, tapi khusus minuman," papar Vanessa.
Multitalenta, Skill Mana yang Paling Banyak Digunakan Vanessa untuk Jamulogy?
Kuliah di teknik, bekerja di digital marketing, tapi kemudian menjadi pebisnis jamu.
Untuk menjalankan dan mewujudkan bisnisnya, tentu Vanessa tidak hanya memanfaatkan ilmu yang sudah diperoleh dari pendidikan maupun pengalaman kerja.
Terkait hal ini, Vanessa mengaku bahwa ia memanfaatkan hampir semua skills yang diperolehnya dari bekerja di perusahaan maupun saat masih part time ketika kuliah.
Keterampilan seperti desain grafis, menulis sebagai travel blogger, serta pemasaran digital digunakannya dalam membangun bisnis.
Ia percaya, menjadi womenpreneur berarti harus menggunakan sebanyak mungkin skill dan pengetahuan yang dimiliki dan sesuai passion.
"Menjadi entrepreneur itu kan kita wear so many hats kan, enggak cuma di marketing doang atau operasional aja. You have to be everything, finance, business operation, fund raising, semuanya," tutur Vanessa.
"Jadi skill semuanya yang saya belajar yang waktu kuliah, waktu part time, waktu saya di corporate, semuanya ini very beneficial," imbuhnya.
Keren ya, Kawan Puan? Ternyata semua keterampilan yang dimiliki Vanessa saat bekerja kantoran sangat berguna ketika ia terjun ke dunia bisnis.
Itulah pentingnya belajar banyak dari hal-hal yang kamu minati, karena dari situlah kesuksesanmu akan datang. Semoga menginspirasi Kawan Puan!
Baca Juga: Ria Prawita Sari Bagi Tips Memulai Ide Usaha Fesyen, Kuncinya Jadi Trendsetter
(*)