Parapuan.co - Perempuan dalam sains bisa dibilang masih sangat jarang, tetapi lain halnya dengan bidang bioteknologi, banyak yang berkarier di sana.
Di Indonesia sendiri, ada asosiasi nirlaba CropLife Indonesia yang mempunyai tim hampir seluruh anggotanya adalah perempuan, hanya ada satu laki-laki.
Tim tersebut berada di bawah pimpinan Agustine Christela Melviana, Biotech and Seeds Manager di CropLife Indonesia.
Terkait hal ini, Agustine Christela Melviana mengatakan kepada PARAPUAN bahwa perempuan punya kesempatan besar berkarier di bioteknologi.
Saat diwawancara PARAPUAN, perempuan dalam sains yang akrab disapa Stela itu juga menyebutkan seberapa menjanjikan industri bioteknologi bagi perempuan.
Industri ini menjanjikan dalam hal karier dan kondisi finansial hingga bisa dijalankan perempuan secara kontinu. Yuk, simak!
Industri Bioteknologi Pertanian yang Selalu Ada
Stela menjelaskan bahwa bioteknologi, khususnya bioteknologi pertanian sangat menjanjikan dari segi karier maupun finansial.
Ini karena bidang tersebut selalu dibutuhkan selama masih ada mulut yang perlu diberi makan.
Baca Juga: L’Oréal-UNESCO For Women In Science 2021 Dukung Kesetaraan Gender di Bidang Sains
"Prinsip dasarnya adalah selama masih ada mulut yang perlu diberi makan, maka perlu terus ada bioteknologi pertanian," jelas Stela.
Alasannya, bioteknologi pertanian adalah teknologi yang harus dimanfaatkan dengan baik dalam rangka mencapai ketahanan pangan.
Bila tidak mengadopsi teknologi ini, suatu negara akan kesulitan untuk mencapai target tersebut.
"Jika dunia tidak mau mengadopsi bioteknologi, maka suatu negara akan kesulitan untuk mencapai ketahanan pangan," imbuhnya.
Hal itu membuat peneliti di bidang bioteknologi pertanian pada akhirnya akan selalu dibutuhkan.
Terlebih jika mengingat bahwa dunia sedang dilanda krisis iklim, perubahan iklim mulai sulit diprediksi.
Tentunya, produk pangan yang tahan perubahan iklim dan cuaca ekstrem sangat dibutuhkan.
Dan untuk itu memerlukan peneliti atau regulatory science untuk mendorong solusi inovatif melalui bioteknologi.
"Para profesional di bidang ini memiliki peluang untuk berkontribusi pada penyelesaian masalah-masalah tadi," kata Stela.
Baca Juga: Perempuan dalam Sains, Ini Sosok Agustine Christela Melviana yang Berkarier di Bioteknologi
Stela juga menambahkan, kontribusi dalam penelitian di bioteknologi pertanian yang dilakukan akan memberi penghargaan secara pribadi dan finansial.
Bagaimana Berkarier di Bioteknologi Pertanian?
Untuk dapat berkarier di bioteknologi pertanian, kamu harus menempuh pendidikan yang linier, semisal biologi atau bioteknologi.
Selanjutnya menurut Stela, yang terpenting kamu memegang prinsip 3P (Purpose, Persistence, dan Passion) dalam menjalankan karier.
Selain itu, memilih tugas akhir, tesis, atau disertasi yang sudah menjurus pada organisme tertentu.
Misalnya Stela yang sejak kuliah sudah memutuskan untuk fokus pada gen tanaman, sehingga menekuni karier di bioteknologi pertanian.
"Dikarenakan sedari awal saya sudah menyukai tanaman maka saya menentukan 3P saya adalah di bidang pertanian," ungkap Stela.
"Bioteknologi juga bergantung pada dedikasi, keahlian, dan ketekunan individu dalam mengejar peluang yang ada," tutur Stela.
Bioteknologi sendiri dibagi menjadi empat cabang, yaitu bioteknologi medis, bioteknologi agrikultur (pertanian), bioteknologi industri, dan bioteknologi lingkungan.
Kawan Puan bisa memilih salah satunya sesuai spesifikasimu di bidang studi terkait, ya.
Baca Juga: Agustine Christela Melviana Ungkap Peluang Karier Perempuan di Bioteknologi
(*)