Parapuan.co - Ketika anak hobi sekali main game, sebagian orang tua membiarkannya saja dan sebagian lagi ingin mereka berhenti.
Padahal, anak bisa lho tetap didukung untuk bermain game dan dididik menjadi healthy gamer.
Hanya saja, memang butuh effort dan cara khusus agar anak menjadi pemain game yang bijak, bukan anak yang kecanduan game.
Bagaimana caranya? Berikut tips dari Alok Kanojia, MD, MPH, atau akrab disapa Dr. K seperti dilansir dari Mother.ly!
1. Beri Pemahaman Tentang Dampak Main Game
Dr. K mengatakan bahwa kedua anaknya yang berusia 6 dan 8 tahun juga hobi bermain game. Apa yang ia lakukan pada kedua anaknya?
Dr. K membantu anak-anaknya agar bisa menggunakan waktu bermain game secara lebih bijak.
Ia memberi pemahaman tentang dampak bermain game, salah satunya berkurangnya waktu bersenang-senang di luar, bermain dengan anak-anak sebayanya.
"Katakanlah kami menonton TV selama satu jam. Setelah satu jam, aku akan bertanya pada anak-anak apakah ingin menonton selama setengah jam lagi," papar Dr. K.
Baca Juga: Anak Kecanduan Gadget, Yuk Cegah dengan Cara Menentukan Screen Time
Jika 30 menit berikutnya tidak seseru satu jam pertama, ia akan mengajak anaknya keluar, pergi ke taman atau sekadar jalan-jalan.
"Prinsipnya adalah memberi mereka pilihan. Mereka bisa memilih pergi bermain sekarang atau nanti," imbuhnya.
Jika mereka memilih main game, aku akan menjelaskan tentang dampaknya, termasuk nilai-nilai sekolah yang turun, mood berubah-ubah, suka bertengkar, dan sebagainya.
Sebagai orang tua, sebaiknya cari tahu dulu mengapa anak lebih suka bermain game dibandingkan kegiatan lain. Dengan begitu akan lebih mudah mencari solusinya.
Misalnya anak bosan di rumah tidak diajak mengobrol orang tua, maka mereka memilih main game selagi orang tua sibuk dengan pekerjaan atau tugas domestik.
Untuk mengurangi waktu main game anak, cobalah lebih aktif terlibat dalam kegiatan mereka, minimal mengajaknya mengobrol setelah pulang sekolah.
2. Tetapkan Batasan
Tips kedua, tetapkan batasan waktu ketika anak ingin mulai bermain game. Jangan ragu menetapkan konsekuensi jika batasan itu dilanggar.
"Jika kamu ingin anak bertanggung jawab, berikanlah mereka tanggung jawab," ujar Alok Kanojia.
Baca Juga: 6 Cara Agar Anak Tidak Main Ponsel Terus, Salah Satunya Beri Contoh
Misalnya kamu membatasi anak boleh main game selama 30 menit, dan tidak boleh menambah waktunya.
Jika lebih dari itu, maka esok hari tidak boleh main game karena "kuota waktu" sudah dipakai hari ini.
Bila sudah menetapkan aturan, keesokan harinya jangan mengizinkan anak untuk main game. Dengan begitu mereka belajar disiplin.
Kalau kamu tidak patuh pada batasan yang kamu buat sendiri, bagaimana anak akan menjadi healthy gamer?
3. Tambah Kegiatan Mereka
Anak-anak hingga remaja sering kali menjadikan game sebagai pelarian dari masalah karena belum tahu bagaimana menyelesaikan konflik yang dialaminya.
Padahal semakin sering main game, keterampilan sosial anak akan rusak dan sulit untuk diperbaiki.
Untuk mengurangi waktu mereka main game, coba tambah kegiatan mereka di luar belajar atau kenalkan pada hobi baru.
Usahakan agar kegiatan tersebut bisa mengalihkan perhatian mereka dari main game.
Semisal anak suka game peperangan yang membutuhkan strategi, kamu bisa mengalihkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepak bola, basket, atau taekwondo yang juga perlu strategi.
Itulah tadi cara mencegah anak kecanduan game dan menjadi healthy gamer. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Ide Kencan Virtual untuk Pasangan LDR, Salah Satunya Main Game Bareng
(*)