Parapuan.co - Kawan Puan, bayi sudah bisa menjalani sleep training atau latihan tidur sendiri sebelum berusia satu tahun.
Namun, sebagian besar orang tua di Indonesia tidak tega membiarkan anak tidur sendiri, terlebih jika masih menyusu.
Untuk itu, tak jarang orang tua tidur bersama anak dan baru melakukan sleep training ketika si kecil sudah berumur dua tahun ke atas.
Anak-anak usia toddler tentu membutuhkan sleep training yang berbeda dibandingkan jika masih bayi.
Bagaimana caranya? Berikut ini langkah sleep training pada toddler sebagaimana dikutip dari What to Expect!
1. Fokus pada Tujuan
Kamu mungkin merasa bersalah membiarkan anak tidur sendirian, tapi konsistenlah dan fokus pada tujuan saat melakukannya.
Ingatlah, memberdayakan anak untuk mengembangkan kebiasaan tidur yang sehat akan menguntungkan dia dalam beberapa tahun ke depan.
2. Persiapkan Si Kecil
Baca Juga: Simak 4 Cara Mengajarkan Anak Tidur Sendiri, Kuncinya Konsistensi
Persiapkan si kecil dengan memberi tahu bahwa kebiasaan tidurnya akan berubah, tapi jelaskan dengan kalimat sederhana.
Mulai dengan bagaimana kamu akan mengucapkan selamat malam, ke mana kamu saat dia tertidur, dan sampaikan kamu ada di dekatnya kapan pun dibutuhkan.
3. Tetap Tenang
Meski kamu juga gugup dan cemas, hindari menunjukkannya di depan anak. Tetaplah tenang agar si kecil juga sama tenangnya.
4. Pilih Waktu Tidur yang Tepat
Sebagian balita siap tidur sekitar jam 19:30 atau 20.00 WIB. Konsistenlah di waktu tersebut setiap kali mengantarkannya untuk tidur.
5. Bangun Rutinitas
Jika anak belum punya rutinitas malam sebelum tidur, mulailah sekarang untuk membuat rutinitas baginya.
Sebelum tidur, ajak anak cuci muka, gosok gigi, membaca buku, atau dengan berpelukan dengan ayah ibu.
Baca Juga: Waktu Tidur Siang Bayi Terlalu Pendek? Begini Cara Mengatasinya
Cara ini akan membantu balita melewati perubahan waktu tidur selama sleep training.
6. Tawarkan Objek yang Membuatnya Nyaman
Lantaran belum terbiasa tidur sendiri, kamu bisa menawarkan boneka atau selimut favoritnya yang akan membuat si kecil merasa nyaman.
7. Jangan Menemaninya Berlebihan
Anak mungkin sedih saat kamu meninggalkannya di kamarnya sendiri, tapi jangan terlalu lama menghiburnya karena akan membuat sleep training berantakan.
Bahkan saat ia terbangun dan berlari ke kamarmu, pastikan untuk kembali mengantarnya ke kamarnya sendiri.
Kalau ingin menemaninya, temani sebentar sampai ia sedikit tenang dan kecemasannya mereda.
8. Biarkan Anak Aktif di Siang Hari
Biarkan anak aktif di siang hari, misalnya mengajak pergi ke taman bermain, jalan-jalan di sekitar rumah,dan menjalankan kegiatan lainnya.
Baca Juga: Anak Tidak Tertarik Berkegiatan, Begini 4 Cara Memotivasi Mereka
Setelah hari yang sibuk, orang cenderung tidur lebih nyenyak di malam hari, tak terkecuali toddler.
9. Jangan Buru-Buru Usai Mendengar Tangisan Pertama
Ketika mendengar anak memangis, jangan langsung mendatanginya dan mencoba menenangkannya.
Beri waktu pada anak untuk menenangkan dirinya sendiri (self soothing) terlebih dulu.
Bantu setelah beberapa menit dan kurang intervalnya jika tangisan terulang di malam berikutnya.
10. Hindari Screen Time Sebelum Tidur
Screen time tidak baik bagi balita, terlebih jika sebelum tidur. Orang dewasa saja bisa hilang kantuknya saat main ponsel, bukan?
Selain hal-hal di atas, sebaiknya orang tua tidak menyerah selama melakukan sleep training pada toddler.
Semoga tips tersebut bermanfaat dan mengurangi kecemasan Kawan Puan saat melatih anak balita tidur sendiri.
Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu 3 Ciri Screen Time Berlebihan pada Anak
(*)