Jam Kerja Fleksibel, Pahami Jebakan Hybrid Working yang Jadi Tren Usai Pandemi

Arintha Widya - Jumat, 12 April 2024
Ilustrasi Jebakan Hybrid Working yang Jadi Tren Usai Pandemi
Ilustrasi Jebakan Hybrid Working yang Jadi Tren Usai Pandemi Freepik

Jika sebelumnya orang harus patuh pada jam kerja pukul 08.00 sampai 16.00 WIB, kini tidak lagi.

Karyawan bisa bekerja di rumah dan pergi ke kantor untuk presensi. Tidak harus ke kantor selama tidak ada rapat darurat, misalnya.

Bahkan, ada pula perusahaan yang menetapkan aturan kerja 50:50, semisal tiga hari ke kantor, dua hari hybrid, atau sebaliknya.

Ketika tidak berangkat kantor, karyawan bisa melakukan pertemuan atau rapat online melalui Zoom, Google Meet, dan sebagainya.

Namun, apakah rapat online bisa membantu kinerja tim dan meningkatkan kekompakan?

Jebakan Hybrid Working

Pertanyaanmu akan terjawab setelah kamu memahami beberapa jebakan hybrid working berikut ini:

1. Ketidakseimbangan Fleksibilitas dan Kekakuan

Tidak sepenuhnya bebas dan fleksibel, kebijakan yang terlalu kaku dari perusahaan yang menerapkan hybrid work malah dapat mengurangi kebebasan dan fleksibilitas itu sendiri.

Sumber: LinkedIn
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Dobrak Stigma, Logina Salah Kontestan Pertama Miss Universe dengan Vitiligo dan Status Ibu