Parapuan.co - Selama puasa dan Lebaran, mungkin kita asal mengonsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh, salah satunya makanan manis.
Kawan Puan perlu tahu bahwa makanan manis itu berdampak pada penampilan kesehatan kulit.
Dilansir dari Everyday Health, kulit merupakan organ terbesar di tubuh manusia, sehingga tidak mengherankan bila apa yang dimakan tercermin dari luar.
"Pola makan jelas berperan dalam kesehatan kulit,” kata S. Tyler Hollmig, MD, direktur laser dan dermatologi kosmetik di departemen penyakit dalam di Universitas Texas di Austin Dell Medical School.
Bertikut ini dampak terlalu banyak makan gula terhadap kesehatan kulit:
1. Mempercepat Tanda-Tanda Penuaan
Terkait dengan penuaan, gula memiliki efek pada kulit yang disebut dengan glikasi.
"Glikasi adalah proses di mana molekul gula berikatan dengan protein, lipid, atau asam nukleat. Hasilnya adalah apa yang disebut produk akhir glikasi lanjutan, yang dapat merusak serat kolagen dan elastin di kulit," kata dr. Hollmig.
Glikasi mengganggu perbaikan kolagen, sebuah proses yang penting untuk menjaga serat kolagen kenyal, sehingga berdampak pada potensi percepatan penuaan kulit seperti muncul garis-garis halus dan kerutan.
Baca Juga: 4 Manfaat Ferulic Acid bagi Kulit, Kandungan Skincare Viral di Tiktok
2. Memperburuk Jerawat
Menurut dr. Hollmig, pola makan yang tinggi gula pasti dikaitkan dengan timbulnya jerawat.
Sebuah studi Dermatologi JAMA yang mengamati hampir 25.000 orang dewasa menemukan bahwa konsumsi makanan berlemak dan bergula dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat sebesar 54 persen, sementara minuman manis meningkatkan risiko tersebut sebesar 18 persen.
Sebab, gula mungkin memicu peningkatan insulin, yang meningkatkan peradangan, salah satu faktor yang mendorong berkembangnya jerawat.
Gula juga dapat meningkatkan faktor pertumbuhan tertentu yang meningkatkan kadar androgen.
Androgen yaitu hormon yang berhubungan dengan peningkatan produksi minyak dan berdampak pada penyumbatan pori-pori.
3. Memperburuk Kondisi Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun di mana sel-sel kulit tumbuh sangat cepat, menyebabkan plak dan pengeroposan.
Perlu diketahui konsumsi banyak gula dapat meningkatkan peradangan dan kerentanan seseorang terhadap psoriasis.
Baca Juga: Review Skintific Ice Sorbet Makeup Remover, Cocok untuk Kulit Berminyak
Gejala psoriasis itu seperti kemerahan dan plak yang terlihat di area kulit.
Selain itu, orang juga dapat mengalami peradangan subklinis, yaitu kulit terasa gatal meski tidak timbul kemerahan.
Kondisi tersebut terjadi karena gula dan lemak dapat berdampak negatif pada mikrobioma usus dengan mengubah populasi bakteri sehat sehingga menyebabkan peradangan seperti yang terlihat pada psoriasis.
Cara Mengurangi Gula untuk Menjaga Kesehatan Kulit
Dikarenakan konsumsi gula berlebihan berdampak buruk bagi kesehatan kulit, maka Kawan Puan perlu beralih ke pola makan yang tepat.
Perlu dicatat bahwa pola makan yang buruk membutuhkan waktu lama untuk berkontribusi terhadap penuaan kulit.
Maka dari itu, perubahan pola makan akan membutuhkan waktu lama untuk membuat perbedaan.
Pola makan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit itu dengan mengurangi konsumsi gula.
Namun tak hanya itu saja, Kawan Puan juga perlu tidur nyenyak, gunakan tabir surya setiap hari, dan lakukan perawatan kulit yang disesuaikan dengan kebutuhan kulitmu.
Baca Juga: Kata Ahli, Ini Kandungan dan Cara Mengatasi Stretch Mark pada Ibu Hamil
(*)