Parapuan.co - Ilustrator Kathrin Honesta menciptakan ilustrasi dan karya seni bukan semata untuk mewujudkan mimpi.
Bagi Kathrin, menciptakan ilustrasi sudah seperti membuat jurnal visual atau visual journaling.
Saat menjadi bintang tamu di Podcast Cerita Parapuan Episode 46, ia menyebut bahwa banyak seniman yang melakukan teknik visual journaling.
Sebenarnya, apa itu visual journaling? Apa pula manfaatnya bagi seniman maupun orang awam?
Yuk, simak penjelasan Kathrin Honesta berdasarkan pengalaman pribadinya seperti diungkap dalam Podcast Cerita Parapuan Episode 46 berikut ini!
Apa Itu Visual Journaling?
Mengutip redesignu.org, visual journaling adalah proses reflektif yang melibatkan eksplorasi konsep, ide, dan pemikiran secara visual.
Secara sederhana, visual journaling seperti membuat jurnal, tapi berupa visual, seperti dengan menggambar atau menyusun kolase.
Aktivitas semacam ini rupanya sudah dilakukan Kathrin Honesta sejak kecil, bahkan sebelum ia tahu mengenai visual journaling.
Baca Juga: Apa Itu High Vibration dan Low Vibration yang Viral di TikTok? Ini Bedanya
"Dari kecil kan aku sudah menuangkan sesuatu ke visual. Jadi ketika aku nulis, aku juga gambar. Aku ngelakuin itu cukup lama," kata Kathrin.
"Baru pas aku kuliah, 'Oh, ternyata ada istilah visual journaling'. Dan ada komunitasnya lumayan besar, terutama di luar negeri," imbuhnya.
Sejak itulah Kathrin kemudian mencari tahu lebih banyak tentang visual journaling dan rutin melakukannya.
Manfaat Visual Journaling
Visual journaling memang sangat penting bagi seniman, khususnya untuk mengasah keterampilan observasi.
Namun, Kathrin Honesta membuat jurnal visual bukan hanya sebagai seorang ilustrastor dan seniman.
"Ketika aku gambar, aku cenderung in the moment, in the flow. Itu bisa release stres aku," papar ilustrator Google Doodle Kemerdekaan Indonesia ke-76 itu.
"Di sisi lain, aku buat jurnal buat eksplorasi visual juga. Itu bisa jadi latihan untuk memfilter elemen, menggambarkan elemen, berguna buat karya-karyaku," tambahnya.
Dari situ, ada tiga manfaat melakukan visual journaling yang sudah dirasakan oleh Kathrin Honesta.
Baca Juga: Apa Itu Backstabber Seperti Karakter Teman Park Min Young di Marry My Husband?
Diantaranya metode terapi kesehatan mental, melatih kemampuan observasi, dan metode menyimpan memori yang baik.
Bagaimana Jika Tidak Bisa Menggambar?
Kathrin Honesta menambahkan, visual journaling tidak hanya bisa dilakukan dengan menggambar.
Orang yang tidak bisa menggambar bisa membuat kolase, semisal membuat kliping.
Ada banyak metode visual journaling yang bisa dilakukan, tidak harus pandai menggambar.
Pasalnya yang terpenting dalam membuat jurnal visual adalah menyimpan kenangan atau memori menjadi bentuk visual, bukan tulisan.
Itulah tadi informasi mengenai visual journaling seperti dilakukan ilustrator Kathrin Honesta.
Untuk menyimak pemaparan yang lebih lengkap, kamu bisa menyaksikan Podcast Cerita Parapuan Episode 46 di bawah ini:
Baca Juga: Apa Itu Feminine Energy yang Viral di TikTok? Begini Cara Memancarkannya
(*)