Parapuan.co - Kawan Puan, belakangan kasus kekerasan terhadap anak banyak terjadi.
Satu kejadian yang menyayat hati adalah kasus pencabulan anak berusia 5 tahun oleh ayah kandungnya sendiri.
Mengutip Kompas.com, kasus ini sudah dilaporkan sang ibu kepada kepolisian, Komnas Anak, dan lembaga terkait lainnya.
Terlepas dari kasus tersebut, penting bagi orang tua untuk melindungi anak dari predator seksual.
Salah satu caranya adalah dengan mengenalkan bagian tubuh mana saja yang privat dan tidak boleh dilihat atau disentuh orang lain.
Apa yang harus orang tua lakukan? Berikut tipsnya seperti disampaikan Sharena Delon melalui akun Instagram pribadinya!
View this post on Instagram
1. Biasakan Menyebut Area Privat Anak dengan Nama Sebenarnya
Alat kelamin seperti penis dan vagina bukanlah kata-kata yang buruk, sama seperti bagian tubuh lainnya.
Orang tua harus merasa nyaman menggunakan penyebutan ini agar anak juga bisa merasa bebas untuk berkomunikasi yang jelas tentang tubuh mereka.
Baca Juga: Marak Terjadi, 5 Cara Mencegah Kekerasan pada Perempuan di Bawah Umur
Ingat, menyebut bagian tubuh privat seperti penis dan vagina bukanlah sesuatu yang tabu.
2. Mengajarkan Bahwa Bagian Tubuh Privat Itu Harus Dijaga
Berikutnya, jelaskan pada anak bahwa bagian tubuh yang privat tersebut harus ia jaga.
Mudahnya, kamu bisa menjelaskan bahwa area privat adalah area yang tertutup pakaian dalam atau pakaian renang.
Area tersebut tidak boleh diperlihatkan atau disentuh oleh orang lain, kecuali orang tua, pengasuh, atau dokter.
3. Jelaskan Mengenai Boundaries atau Batasan
Selain menjaga area privatnya sendiri, anak juga harus menghargai area privat orang lain dengan tidak menyentuhnya atau melihatnya.
Bahkan meski diminta untuk memperlihatkan, tegaskan pada anak untuk menetapkan batasan pada tubuhnya, bahkan jika diminta.
Langkah ini bisa menjaga putra maupun putri tercinta agar terhindar dari para predator seksual.
Baca Juga: Belajar dari Series Cinta Pertama Ayah, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua Korban Kekerasan Seksual
4. Mengenalkan Otoritas Tubuh dan Consent
Sampaikan pada anak bahwa mereka memiliki kepemilikan penuh atas tubuhnya.
Orang lain membutuhkan persetujuan anak jika akan memeluk atau menciumnya.
Ajarkan anak untuk berkata tidak pada sentuhan yang membuat mereka merasa tidak nyaman.
Bahkan jika yang menyentuh adalah anggota keluarga terdekat, anak berhak untuk menolak.
Ini dapat menghindarkan anak dari tindak pelecehan seksual, baik dari orang asing atau orang terdekat dari lingkungannya.
5. Tegaskan Bahwa Tidak Boleh Ada Rahasia Soal Area Privat
Ajarkan pada anak untuk selalu mengomunikasikan kepada orang tua apabila ada yang terjadi kepada area privat mereka atau orang lain.
Pasalnya, pelaku pelecehan pasti meminta anak untuk merahasiakan hal ini dari orang tuanya.
Anak harus merasa nyaman menyampaikan hal ini ke orang tua tanpa merasa takut.
Demikian pentingnya mengedukasi anak soal area privat tubuh mereka. Semoga anak-anak kita terhindar dari kekerasan seksual, ya.
Baca Juga: Antisipasi Kekerasan terhadap Anak, Begini Cara Ajarkan Batasan Bagian Tubuh
(*)