Kadar kortisol yang tinggi dapat memperlambat pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur (lahir sebelum 37 minggu) dan berat badan lahir rendah.
Selain itu, anak-anak yang terpapar stres sebelum lahir mungkin memiliki peningkatan risiko masalah perilaku.
Mulai dari gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD), kecemasan, hingga depresi.
Maka dari itu penting untuk diingat, menurut Lieke, semua emosi yang dilalui oleh ibu hamil juga akan dirasakan oleh janin.
Sehingga penting bagi ibu hamil, pasangan dan keluarga di sekitarnya untuk turut membantu mengelola stres agar tidak berdampak panjang.
“Lakukanlah hal yang menyenangkan, sehingga pikiran jadi positif. Lakukan hal yang bisa bikin kita happy, tubuh nyaman dan pikiran enak,” ujarnya.
Misalnya saja seperti berolahraga, mengonsumsi makanan yang kita inginkan, hingga tidur cukup.
Kebiasaan Afirmasi Positif
Kebiasaan afirmasi positif, bisa menjadi alat yang penting bagi ibu hamil untuk mengatasi stres hingga kecemasan.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Insecure Karena Bentuk Tubuh, Biasakan Self Talk