Seperti disampaikan oleh Lieke, ibu hamil akan mengalami perubahan emosi yang signifikan, yang mana bisa membuat mereka mengalami kecemasan.
Afirmasi positif pun ternyata dapat membantu ibu hamil melawan perasaan stres dan cemas, dengan meningkatkan kepercayaan diri.
Termasuk juga membuat ibu hamil lebih fokus pada hal-hal yang lebih positif, bahagia dan menikmati proses kehamilannya.
Menariknya lagi, menurut Lieke, kebiasaan afirmasi positif ini bukan hanya baik bagi kesehatan mental ibu hamil itu sendiri, tapi juga pada psikologis bayinya kelak.
“Hal itu (kesehatan mental ibu hamil) perlu sangat dijaga. Karena ternyata apa yang kita katakan atau pikirkan, bisa memengaruhi psikologis bayi,” ujar Lieke mengingatkan.
Maka dari itu, Lieke juga mengingatkan kepada para ibu hamil untuk mengatakan hal-hal yang baik pada masa kehamilannya.
Misalnya seperti menyapa bayi yang masih dalam kandungan dengan panggilan sayang, mengatakan bahwa kehadiran si kecil akan memberikan kebahagiaan bagi keluarga dan lain sebagainya.
Lebih dari itu, afirmasi positif yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan bayi dapat mempererat ikatan atau bonding antara ibu dan anak.
Misalnya dengan memvisualisasikan bayi yang sehat dan bahagia dapat menimbulkan rasa tenang dan optimis.
“Bonding itu sangat penting. Dan ternyata (bonding) itu bisa dibangun dari masa kehamilan,” paparnya lagi.
(*)
Baca Juga: 3 Jenis Penyakit yang Menyerang Perokok Pasif, Awas Gangguan Kehamilan