Hal tersebut disampaikan oleh Amy Morin, seorang psikoterapis dan penulis buku menyinggung tentang humblebragging di ranah profesional pekerjaan.
Kebiasaan merendah untuk meninggi di tempat kerja menurutnya justru menunjukkan seseorang tidak tulus dan tidak percaya diri.
Bahkan, Amy Morin menyebut kalau kebiasaan merendah untuk meninggi itu membuat seseorang terdengar narsis.
"Orang itu cenderung terdengat seperti seorang yang narsis dengan berpura-pura merendahkan diri sendiri, padahal mereka ingin dipuji," kata Amy.
Amy Morin juga menambahkan, orang seperti itu akan kehilangan kesempatan untuk dipromosikan sebagaimana yang mereka harapkan.
"Hal ini bisa membuat mereka lebih tidak mungkin dipromosikan atau diundang terlibat ke proyek-proyek khusus," imbuh Amy.
Menurut Amy, ini karena orang-orang atau atasan di perusahaan akan merasa tidak ingin berada di sekitar mereka lantaran kebiasaannya melakukan humblebragging.
Pentingnya Membicarakan Prestasi Tanpa Humblebragging
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan membicarakan prestasi untuk mendorong kemajuan karier.
Baca Juga: Mengenal Istilah Humble Bragging, Upaya Merendah untuk Meroket