Hanya saja, kita tidak perlu melakukan humblebragging. Kamu bisa membicarakan prestasi dengan cara yang tepat.
Bagaimana cara halus membicarakan prestasi tanpa terjebak dalam humblebragging?
Untuk membahasnya, kamu perlu memahami situasi dan kondisi sekitar terlebih dulu.
Ketika ada rekan yang baru dikritik pekerjaannya dan harus revisi, tentu kamu tidak boleh membicarakan betapa hebatnya dirimu.
Lalu dari segi kalimat, pertimbangkan untuk tidak menggunakan kalimat merendahkan dan membanggakan diri sekaligus.
Dari contoh yang sudah disinggung sebelumnya, kamu bisa menggantinya menjadi:
- "Aku senang dapat menyelesaikan proyek besar minggu lalu dengan kerja keras dan kolaborasi tim yang baik. Terima kasih semuanya."
- "Atasan mengapresiasi kontribusiku dalam meningkatkan efisiensi tim. Ini semua berkat proses kerja panjang dan bantuan dari rekan-rekan yang lain."
Itulah tadi dampak humblebragging dalam karier menurut pakar. Kawan Puan tidak begitu, bukan?
Baca Juga: Merendah untuk Meninggi, Apa Itu Humblebragging dan Cara Menghindarinya
(*)