Parapuan.co - Kawan Puan, humblebragging atau tindakan merendah untuk meninggi ternyata banyak terjadi di dunia kerja.
Humblebragging adalah ketika kamu mengatakan sesuatu yang membuatmu terlihat "rendah", tetapi sebenarnya untuk menunjukkan kamu lebih unggul.
Di ranah profesional, contoh kamu melakukan humblebragging adalah ketika mengatakan hal-hal seperti:
- "Aku sangat lelah setelah menyelesaikan presentasi besar di depan eksekutif perusahaan kemarin, padahal aku hanya menyiapkannya dalam semalam."
- "Atasan selalu memuji kemampuanku melakukan presentasi. Kalau boleh jujur, aku memperagakan dulu beberapa kali sebelum berhasil."
Rupanya, sikap humblebragging dalam bekerja bisa merusak peluang karier kamu lho, Kawan Puan.
Bagaimana bisa? Begini kata pakar tentang pengaruh humblebragging terhadap karier seperti dilansir dari Business Insider!
Merusak Peluang Kamu untuk Dipromosikan
Humblebragging disebut sebagai kebiasaan tidak menarik yang bisa merusak peluangmu untuk mendapatkan promosi jabatan.
Baca Juga: Selain Naik Gaji, Ini 5 Alasan Promosi Jabatan Penting untuk Karier
Hal tersebut disampaikan oleh Amy Morin, seorang psikoterapis dan penulis buku menyinggung tentang humblebragging di ranah profesional pekerjaan.
Kebiasaan merendah untuk meninggi di tempat kerja menurutnya justru menunjukkan seseorang tidak tulus dan tidak percaya diri.
Bahkan, Amy Morin menyebut kalau kebiasaan merendah untuk meninggi itu membuat seseorang terdengar narsis.
"Orang itu cenderung terdengat seperti seorang yang narsis dengan berpura-pura merendahkan diri sendiri, padahal mereka ingin dipuji," kata Amy.
Amy Morin juga menambahkan, orang seperti itu akan kehilangan kesempatan untuk dipromosikan sebagaimana yang mereka harapkan.
"Hal ini bisa membuat mereka lebih tidak mungkin dipromosikan atau diundang terlibat ke proyek-proyek khusus," imbuh Amy.
Menurut Amy, ini karena orang-orang atau atasan di perusahaan akan merasa tidak ingin berada di sekitar mereka lantaran kebiasaannya melakukan humblebragging.
Pentingnya Membicarakan Prestasi Tanpa Humblebragging
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan membicarakan prestasi untuk mendorong kemajuan karier.
Baca Juga: Mengenal Istilah Humble Bragging, Upaya Merendah untuk Meroket
Hanya saja, kita tidak perlu melakukan humblebragging. Kamu bisa membicarakan prestasi dengan cara yang tepat.
Bagaimana cara halus membicarakan prestasi tanpa terjebak dalam humblebragging?
Untuk membahasnya, kamu perlu memahami situasi dan kondisi sekitar terlebih dulu.
Ketika ada rekan yang baru dikritik pekerjaannya dan harus revisi, tentu kamu tidak boleh membicarakan betapa hebatnya dirimu.
Lalu dari segi kalimat, pertimbangkan untuk tidak menggunakan kalimat merendahkan dan membanggakan diri sekaligus.
Dari contoh yang sudah disinggung sebelumnya, kamu bisa menggantinya menjadi:
- "Aku senang dapat menyelesaikan proyek besar minggu lalu dengan kerja keras dan kolaborasi tim yang baik. Terima kasih semuanya."
- "Atasan mengapresiasi kontribusiku dalam meningkatkan efisiensi tim. Ini semua berkat proses kerja panjang dan bantuan dari rekan-rekan yang lain."
Itulah tadi dampak humblebragging dalam karier menurut pakar. Kawan Puan tidak begitu, bukan?
Baca Juga: Merendah untuk Meninggi, Apa Itu Humblebragging dan Cara Menghindarinya
(*)