Ia adalah musisi perempuan berdarah Minangkabau. Di tahun 2013, Rani dipertemukan dengan produksi soundscape (penciptaan dan pengaturan bunyi-bunyi dalam lingkungan tertentu untuk menciptakan audio yang menarik dan menyeluruh).
Sebagai generasi ketiga di keluarganya yang lahir dan hidup di tanah rantau, Rani kerap mempertanyakan asal muasalnya dan memutuskan untuk kembali ke tanah Pariaman.
Ia kemudian mengumpulkan banyak referensi dan merekam bunyi serta suara Minangkabau yang beragam, hingga akhirnya dikemas dalam bentuk karya dan pertunjukan musik.
Pada episode 11,kamu akan diajak ke Madura untuk bertemu dengan Ika Arista.
Perempuan satu ini memiliki profesi yang cukup unik, menjadi empu keris.
Lahir dan besar di lingkungan pengrajin keris, Ika akrab dengan beragam hal seputar keris.
Bagi Ika, keris bukan sekadar senjata atau souvenir saja, tapi juga menyimpan banyak kisah dan pelajaran hidup yang memberi kematangan psikologis bagi pemilik dan pengrajin keris.
Misal sebagai simbolisasi kebesaran sejarah nenek moyang, falsafah tentang hidup, sampai bagaimana manusia memperlakukan alam.
Konsistensi Ika dalam membuat Keris mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak yang mengangkat derajat para pengrajin.
Dulunya, pengrajin keris menyandang status pekerja perlahan berevolusi sebagai seniman yang memiliki tempat di ruang pameran seni rupa pada ajang pameran bergengsi nasional.
Menurut Ika, definisi cantik berarti menerima diri apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangan, serta menerima persepsi orang lain terhadap kita.
Terakhir, Renitasari menambahkan bahwa semoga tayangan series Paras Cantik Indonesia dapat menjadi inspirasi dan sumber semangat untuk perempuan di Indonesia dalam berkarya dan melakukan kegiatan bermanfaat.
Baca Juga: Puan Talks: Cara Perempuan Tangguh Jalani Peran Ganda sebagai Ibu Bekerja
(*)