Marak Bayi Dibuang dari Kehamilan Tidak Diinginkan, Ini 3 Solusinya!

Tim Parapuan - Minggu, 28 April 2024
Ilustrasi bayi yang dibuang.
Ilustrasi bayi yang dibuang. (Getty Images/digicomphoto)

Ajarkan pula batasan dalam berinteraksi dengan lawan jenis supaya mereka paham atas batasan-batasan diri dan orang lain terhadap mereka.

"Tidur laki-laki dan perempuan itu jangan di satu kamar yang sama," jelas Lieke.

2. Peran Institusi Pendidikan

Keluarga adalah tempat dan garda utama bagi anak-anak untuk mendapatkan pelajaran.

Namun, institusi pendidikan sebagai tempat penimba ilmu juga harus ikut andil tentunya.

Peran yang diberikan bisa dalam bentuk edukasi reproduksi dan tatanan sosial seperti umur matang untuk menikah juga mengandung.

"Usia berapa untuk menikah, usia berapa sehat reproduksi untuk melahirkan," tutur Lieke.

Hal itu guna mencegah bayi yang dilahirkan mengalami kondisi kesehatan tertentu.

"Padahal kesehatan reproduksi penting, (khawatirnya) bila rahim belum memumpuni (untuk mengandung), sekolah harus bisa (menagambil peran)," tegas Lieke.

Baca Juga: Viral di TikTok Ibu di Sumbawa Buang Bayi 9 Bulan di Sungai Karena Tumbuh Kembangnya Lambat, Begini Faktanya



REKOMENDASI HARI INI

Kurikulum Merdeka Beri Literasi Finansial untuk Siswa, Bagaimana Aplikasinya?