"Anak itu pada saat 0 bulan udah terjadi pertumbuhan di dalam rahim ibu. Pertumbuhan itu enggak hanya janin bulan ke bulan, tetapi juga emosi," tutur Lieke.
Artinya, anak sejak masa kandungan sudah bisa merekam dan merasakan emosi ibunya, sehingga bisa memengaruhi pertumbuhan perasaannya pula.
"Saat bayi merasakan (emosi negatif), pertumbuhannya bisa terhambat," lanjutnya.
2. Bayi Lahir Prematur
Kondisi ketidakstabilan emosi itulah yang biasanya menjadi alasan anak terlahir prematur.
Seperti yang sudah banyak dipahami, bahwa anak yang lahir prematur lebih rentan daya tahan tubuh dan kesehatannya.
"Umur enam-tujuh bulan karena memang secara psikologis ibunya gak kuat, itu mempengaruhi perkembangan janin," terang Lieke.
3. Anak Kelak Jadi Sulit Diatur atau Alami Kondisi Kesehatan Tertentu
Pada kasus-kasus tertentu, bayi yang diterlantarkan pun ditempatkan di panti asuhan atau diadopsi oleh keluarga lain.
Baca Juga: Marak Bayi Dibuang dari Kehamilan Tidak Diinginkan, Ini 3 Solusinya!