Karena bagi mereka, beruang adalah hewan liar berbahaya yang bisa dengan instan membunuh manusia.
Lantas mengapa kebanyakan perempuan memilih bertemu beruang daripada laki-laki ketika berada sendirian di hutan?
Tren ini telah menimbulkan ketegangan, dengan beberapa perempuan berpendapat bahwa laki-laki tidak akan pernah benar-benar memahami bagaimana rasanya menjadi kaum hawa, atau bahaya yang kerap dialaminya.
Bukannya tanpa alasan, selama berabad-abad perempuan jadi sasaran empuk korban kekerasan, yang kebanyakan dilakukan oleh laki-laki.
Menurut temuan World Health Organization tahun 2021, hampir satu dari tiga—atau 736 juta—perempuan berusia di atas 15 tahun di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan oleh pasangan intim atau kekerasan seksual non-pasangan setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka.
Berdasarkan data yang sama, menilai bahwa gadis remaja lebih berisiko dibandingkan perempuan dewasa.
Perempuan muda berusia 15 hingga 19 tahun adalah kelompok yang paling rentan terkena dampak kekerasan oleh pasangan intim.
Pada saat mereka berusia 19 tahun, hampir 1 dari 4 remaja perempuan (24%) yang pernah menjalin hubungan, pernah mengalami pelecehan fisik, seksual, atau psikologis oleh pasangannya.
Selain itu, di seluruh dunia, diperkirakan 6% perempuan dan anak perempuan berusia 15 hingga 49 tahun telah mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh non-partner sexual violence (NPSV) atau orang yang bukan pasangannya setidaknya sekali sejak usia 15 tahun.
Baca Juga: Belajar dari Series Cinta Pertama Ayah, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua Korban Kekerasan Seksual