Parapuan.co - Bagi bayi hingga balita, bermain memang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembangnya.
Bermain dapat mendorong perkembangan emosional, meningkatkan kepercayaan diri, menumbuhkan imajinasi, dan sebagainya.
Namun meski bermanfaatkan, haruskah bayi dan balita bermain setiap saat? Berapa lama waktu ideal bagi mereka untuk bermain?
Melansir What to Expect, di bawah ini informasi mengenai lamanya waktu bermain yang dibutuhkan oleh anak!
Waktu Bermain Bagi Bayi
Bagi bayi, bermain adalah membiarkan mereka aktif bergerak bebas di alas yang datar.
Namun, pastikan tetap mengawasi mereka, terutama jika anak sudah mulai merangkak.
Untuk bayi baru lahir, bermain bisa diberikan dengan melakukan tummy time (tengkurap) sebanyak tigas sesi setiap harinya, masing-masing berdurasi 3-5 menit.
Bermain dengan bayi baru lahir juga bisa dilakukan dengan sekadar berinteraksi aktif, semisal mengajak mengobrol atau menirukan suara-suara lucu.
Baca Juga: Menangis Berjam-jam Tanpa Jeda, Begini Mengatasi Kolik pada Bayi
Terkait waktunya, tidak ada batasan tertentu, asalkan bayi tidak sedang lelah, mengantuk, lapar, atau menangis.
Waktu Bermain Bagi Balita
Seiring dengan pertumbuhan fisiknya, balita butuh lebih banyak waktu bermain dibandingkan bayi.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar balita punya kesempatan bermain bebas setidaknya satu jam setiap harinya.
Bermain bebas yang dimaksud adalah aktivitas fisik apa pun yang memungkinkan mereka bergerak dan mengeksplorasi sekitar.
Izinkan balita berlari, melompat, memanjat, atau memainkan benda-benda yang ada di sekitarnya (baik mainan atau bukan mainan).
Bermain benda selain mainan, misalnya kardus, ember kecil, dll, dapat merangsang daya imajinasinya.
Kemudian, biarkan anak-anak bertemu dengan teman-teman sebayanya untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kerja sama.
Ide Bermain untuk Bayi dan Balita
Baca Juga: 4 Perilaku Menyebalkan Balita, Ternyata Ini yang Coba Mereka Ungkapkan
1. Biarkan Anak Berinisiatif dan Memimpin Permainan
Biarkan anak bermain apa saja sesuai keinginannya dan ikutilah skenarionya, asalkan aman dan tidak berisiko terluka.
2. Bermain Sambil Bernyanyi
Bernyanyi dianggap sebagai bentuk permainan, terlebih jika ditambah dengan gerakan badan.
Misalnya mengajak anak-anak menyanyikan "Naik Kereta Api" sambil berjalan berbaris.
3. Pilih Mainan yang Merangsang Imajinasi
Permainan yang merangsang daya imajinasi, misalnya balok susun atau boneka, yang bisa dimainkan jadi apa saja oleh anak.
Balok bisa jadi rumah, mobil, dll, sedangkan boneka bisa memainkan karakter yang berbeda-beda pula.
4. Hindari Screen Time
Baca Juga: 6 Cara Agar Anak Tidak Main Ponsel Terus, Salah Satunya Beri Contoh
Hindarkan anak dari screen time atau layar televisi maupun ponsel. Batasi seminimal mungkin jika sudah terlanjur.
Kamu bisa memberikan contoh untuk tidak memegang ponsel saat berinteraksi atau bermain dengan anak.
5. Ikut Kelompok Bermain
Opsi lainnya, mendaftarkan anak ke kelompok bermain agar ia berinteraksi dengan bayi dan balita seusianya.
6. Menfaatkan Objek yang Ada di Rumah
Objek-objek sederhana di rumah seperi kertas, panci bekas, gelas plastik, dll untuk menjadi alat bermain.
Biarkan anak menggunakan barang-barang tersebut sesuai dengan yang diimajinasikan.
7. Ajak Keluar
Terakhir, ajak anak untuk main di luar rumah dan mengeksplor apapun yang ditemukannya.
Bagaimana? Sudah tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan anak untuk bermain?
Baca Juga: Menurut Studi, Begini Cara Agar Anak Perempuan Percaya Diri untuk Jadi Kreatif
(*)