"Dengan akses yang lebih luas terhadap produk dan layanan keuangan, perempuan dapat membangun tabungan, mengelola investasi, dan mengurangi risiko keuangan," terang Yolanda.
"Ini bukan hanya tentang kesetaraan, tetapi juga tentang menciptakan kesempatan yang merata bagi perempuan untuk membangun kemandirian yang lebih kuat dan lebih inklusif untuk masa depan yang lebih baik bagi semua," imbuhnya.
Data AFTECH tentang Transaksi Fintech
Berdasarkan data dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), menunjukkan 39,23 persen transaksi fintech disumbang oleh kalangan perempuan.
Di samping itu, menurut AFTECH 53,3 persen penyelanggara fintech menganggap urgensi pasar perempuan cukup penting.
Maka dari itu, keterlibatan perempuan dalam posisi kepemimpinan dan pengambilan keputusan sangatlah vital untuk pertumbuhan dan perkembangan sektor Fintech P2P Lending.
Peran Perempuan dalam Fintech P2P Lending
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) terus mendorong inklusi perempuan di industri fintech P2P lending, karena perempuan merupakan setengah dari populasi Indonesia dan memiliki potensi ekonomi yang besar.
Baca Juga: Viral Penerima KIP Kuliah Diduga Hidup Mewah, Apa Itu KIPK yang Jadi Pengganti Bidik Misi?