Ini Manfaat Fintech P2P Lending bagi Perempuan, Bantu Bangun Kemandirian

Anna Maria Anggita - Jumat, 3 Mei 2024
Manfaat Fintech P2P Lending bagi perempuan.
Manfaat Fintech P2P Lending bagi perempuan. AndreyPopov

Parapuan.co - Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 menunjukkan setidaknya terdapat 65 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menariknya, dari jumlah tersebut 64,5 persen di antara pelaku UMKM tersebut adalah perempuan.

Di samping itu, menurut kajian International Finance Corporation (IFC), 80 persen dari UMKM perempuan memiliki kebutuhan kredit dan tidak terlayani atau kurang terlayani dengan baik.

P2P Lending telah menjadi kekuatan tak terbantahkan dalam transformasi ekonomi global Industri Fintech, namun masih terdapat stereotip yang melekat terkait peran perempuan di dalamnya.

Menurut Yolanda Sunaryo, Chief Business, Legal, and Compliance Officer Rupiah Cepat mengatakan pentingnya peran perempuan dalam industri P2P Lending.

Saat ditemui PARAPUAN di Chandaka Venue & Dining, Jakarta (30/4/2024), Yolanda menyatakan dalam era yang semakin maju ini, peran perempuan dalam mengelola keuangan pun makin penting.

"Kami percaya bahwa inklusi keuangan memegang peran penting dalam memberdayakan perempuan secara finansial," imbuh Yolanda.

Manfaat Fintech P2P Lending bagi Perempuan

Menurutnya, adanya akses ekonomi digital sangat bermanfaat bagi perempuan.

Baca Juga: 3 Syarat Meminjam Dana di Fintech P2P Lending, Peminjam Wajib Tahu!

"Dengan akses yang lebih luas terhadap produk dan layanan keuangan, perempuan dapat membangun tabungan, mengelola investasi, dan mengurangi risiko keuangan," terang Yolanda.

"Ini bukan hanya tentang kesetaraan, tetapi juga tentang menciptakan kesempatan yang merata bagi perempuan untuk membangun kemandirian yang lebih kuat dan lebih inklusif untuk masa depan yang lebih baik bagi semua," imbuhnya.

Data AFTECH tentang Transaksi Fintech

Berdasarkan data dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), menunjukkan 39,23 persen transaksi fintech disumbang oleh kalangan perempuan.

Di samping itu, menurut AFTECH 53,3 persen penyelanggara fintech menganggap urgensi pasar perempuan cukup penting.

Maka dari itu, keterlibatan perempuan dalam posisi kepemimpinan dan pengambilan keputusan sangatlah vital untuk pertumbuhan dan perkembangan sektor Fintech P2P Lending.

Peran Perempuan dalam Fintech P2P Lending

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) terus mendorong inklusi perempuan di industri fintech P2P lending, karena perempuan merupakan setengah dari populasi Indonesia dan memiliki potensi ekonomi yang besar.

Baca Juga: Viral Penerima KIP Kuliah Diduga Hidup Mewah, Apa Itu KIPK yang Jadi Pengganti Bidik Misi?

Inklusi perempuan dalam industri fintech P2P lending dapat membantu meningkatkan akses mereka terhadap pendanaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Yasmine Meylia Sembiring selaku Direktur Eksekutif AFPI, menyatakan upaya untuk Inklusi peran perempuan pada industri Fintech P2P lending.

Langkah yang dilakukan AFPI seperti meningkatkan visibilitas pemimpin perempuan di industri fintech melalui partisipasi dalam acara-acara publik, maupun program pelatihan untuk pengusaha perempuan.

Selain itu, untuk mempertahankan banyaknya talenta perempuan di tempat kerja, maka perlu ada kebijakan oleh perusahaan bagi pekerja perempuan.

Terakhir, keterwakilan para pemimpin perempuan perlu menjadi budaya profesional baru yang sangat mungkin dicapai dan bermanfaat bagi pertumbuhan sektor fintech.

Dalam kesempatan yang sama, Chrisma Albandjar selaku Wakil Bendahara AFTECH pun menyatakan pendapatnya tentang perempuan di bidang industri fintech.

Ia menyatakan AFTECH sebagai asosiasi turut aktif mendorong pengembangan talenta digital dan kepemimpinan perempuan di perusahaan anggota melalui berbagai hal.

Langkah yang dilakukan seperti melalui peningkatan representasi perempuan untuk terus aktif dalam berbagai forum advokasi kebijakan dan kegiatan gender mainstreaming dan kolaborasi untuk mendukung inklusi keuangan perempuan.

Tak hanya itu saja, menurut Chrisma ada pula program literasi keuangan digital yang inklusif untuk dapat dapat diadopsi oleh anggota yang mana nantinya juga akan dapat diakses oleh pengguna.

Baca Juga: Ingin Mempersiapkan Tabungan Bersama Pacar untuk Menikah? Catat 3 Tips Ini

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru