Di samping itu, motif dari femisida pun erat kaitannya dengan relasi kuasa yang terjadi antara perempuan dan laki-laki.
"Umumnya femisida dilatarbelakangi oleh lebih dari satu motif. Dari motif yang teridentifikasi, cemburu, ketersinggungan maskulinitas, menolak bertanggung jawab, kekerasan seksual, menolak perceraian, atau pemutusan hubungan," jelas Rainy lebih lanjut.
Menurut Rainy, motif-motif tersebut menggambarkan dominasi, superioritas, agresi, hegemoni, maupun misogini terhadap perempuan serta rasa memiliki perempuan.
Semua itu adalah bentuk dari ketimpangan relasi kuasa laki-laki terhadap perempuan yang sayangnya, masih terjadi di masyarakat di Indonesia.
Jenis Femisida
Komnas Perempuan dalam Kajian Awal & Kertas Kerja Femisida Tidak Dikenal: Pengabaian Terhadap Hak Atas Hidup dan Hak Atas Keadilan Perempuan dan Anak Perempuan menuliskan ada sembilan (9) jenis femisida.
1. Femisida intim, pembunuhan yang dilakukan oleh suami/mantan suami atau pacar/mantan pacar.
2. Femisida budaya, serangkaian bentuk femisida yang terdiri dari beberapa sub bagian terkait seperti:
- Femisida atas nama kehormatan
- Femisida terkait mahar
- Terkait ras, suku, dan etnis
- Terkait tuduhan sihir
- Femisida terkait pelukaan dan pemotongan genitalia perempuan
- Femisida bayi (aborsi, balita, dan batita)
Baca Juga: Mengenal Gerakan 4B di Korea Selatan yang Viral di TikTok untuk Lawan Patriarki dan Misogini