LinkedIn melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah profesional yang menambahkan keterampilan AI ke profil mereka.
Sebagian besar leader atau pemimpin juga mengatakan bahwa mereka tidak akan mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki keterampilan AI.
Namun, banyak pemimpin di Asia khawatir perusahaan kekurangan visi AI dan dengan karyawan membawa alat AI sendiri ke tempat kerja, pemimpin perusahaan berada di posisi yang sulit dari gangguan teknologi yang dapat berdampak pada bisnisnya.
"Perkembangan AI generatif di tempat kerja sangat luar biasa. Karyawan semakin cepat dan inovatif dalam mengadopsi teknologi ini, bahkan sebelum menunggu arahan dari perusahaan mereka," kata Ahmed Mazhari, President of Microsoft Asia.
"Para pemimpin perlu lebih terbuka untuk mencoba dengan cepat agar bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam industri tempat mereka bekerja," imbuhnya.
Laporan Indeks Tren Kerja mengungkapkan tiga wawasan penting yang perlu diketahui oleh setiap pemimpin perusahaan dan profesional di Asia Pasifik.
Terutama mengenai bagaimana AI memengaruhi pekerjaan dan pasar kerja di tahun-tahun mendatang. Yuk, simak!
1. Karyawan menginginkan AI di tempat kerja dan tidak akan menunggu perusahaan untuk mengejar ketertinggalan
Sebanyak 83 persen profesional di Asia Pasifik menggunakan AI di tempat kerja.
Baca Juga: Mengintip Tempat Kerja yang Jamin Inklusivitas Perempuan Seperti di L'Oreal Indonesia