"Dalam karier atau kehidupan, akan ada tantangan. Anak-anak membutuhkan strategi dan keterampilan, dan mereka perlu banyak peluang untuk berlatih menggunakannya," ujarnya.
Dampak Sindrom Hurried Child pada Anak
Ketika kita terus-menerus membuat anak-anak terburu-buru dan menetapkan pembelajaran yang tidak sesuai dengan usianya, mereka bisa stres.
Stres tersebut dapat terjadi berkepanjangan, atau menimbulkan dampak kesehatan mental di masa depan.
Meningkatnya hormon kortisol (stres) yang konstan bisa merusak otak, dan membuat otak lebih sulit membentuk ingatan.
Jenis stres ini tidak hanya dapat memiliki dampak yang menghancurkan kesehatan mental.
Akan tetapi juga memengaruhi kesehatan fisik dan bahkan perkembangan otak pada anak.
Biarkan anak belajar sesuai kemampuan dan usianya, tidak perlu diburu-buru dan dipaksakan.
Kecuali anak memang mampu belajar lebih cepat, tumbuh kembang dan kemampuannya yang lain tidak perlu dipercepat secara paksa.
Baca Juga: 7 Tanda Anak Stres karena Terlalu Banyak Kegiatan, Orang Tua Perlu Tahu
(*)