Jika iya, metode yang cepat dan efisien seperti three-day toilet training mungkin sesuai.
Namun jika efisiensi bukan menjadi prioritasmu, kamu bisa melakukan pendekatan yang lain.
Yaitu dengan membiarkan anak menyesuaikan diri kapan ia bersedia buang air di toilet.
Dalam hal ini, kamu bisa mencoba penggunaan timer atau metode minim stres yang tidak menekan atau memaksa anak.
2. Temperamen Anak
Kedua, pertimbangkan temperamen anak. Kamu bisa mengukur seberapa besar anak ingin mengambil kendali atas apa yang dilakukannya.
Pendekatan ini bisa berjalan lebih lambat karena kamu mengikuti keinginan anak.
Terlebih jika mereka tidak terlalu suka mengikuti arahan dan memiliki otonomi untuk bertindak sesuai kecepatannya sendiri.
Jika tidak yakin, kamu bisa mencoba melatih anak menggunakan toilet dengan satu metode dengan mempertimbangkan apakah ia nyaman atau tidak.
Baca Juga: Kapan Saat Terbaik Toilet Training untuk Anak? Ini 7 Tanda Mereka Siap