Adopsi AI di Dunia Kerja Indonesia Lebih Tinggi Dibanding Tingkat Global dan Asia Pasifik

Arintha Widya - Rabu, 12 Juni 2024
Ilustrasi: Penggunaan dan adopsi AI di dunia kerja di Indonesia dalam laporan Work Trend Index 2024
Ilustrasi: Penggunaan dan adopsi AI di dunia kerja di Indonesia dalam laporan Work Trend Index 2024 Freepik AI

Namun, tren ini berpotensi mengurangi manfaat yang bisa diraih ketika AI digunakan secara strategis dalam skala besar, serta membawa risiko tertentu terhadap data perusahaan.

Alhasil, tugas pemimpin perusahaan dalam waktu dekat adalah mempertimbangkan bagaimana menerapkan AI dalam skala besar di perusahaan, sembari menghasilkan return on investment (ROI) yang maksimal.

2. Bagi karyawan, AI meningkatkan standar dan membuka peluang karier

- Sebanyak 69 persen pemimpin di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI.

Kemudian sebanyak 76 persen bahkan cenderung merekrut kandidat dengan pengalaman kerja yang lebih sedikit namun handal menggunakan AI, dibandingkan kandidat berpengalaman tanpa kemampuan AI.

- Belajar dari data global, tidak sedikit tenaga profesional yang berinisiatif meningkatkan keterampilan mereka sendiri.

Terdapat peningkatan sebesar 142 kali dalam keanggotaan LinkedIn yang menambahkan keterampilan AI seperti Copilot dan ChatGPT ke profil mereka.

Ada pula peningkatan 160 persen dalam tenaga profesional non-teknis yang menggunakan kursus LinkedIn Learning untuk membangun kecakapan AI mereka.

Baca Juga: Manfaat dan Risiko Penggunaan AI di Dunia Kerja Indonesia Menurut Survei

- Penyebutan AI dalam unggahan peluang kerja di LinkedIn mendorong peningkatan lamaran kerja sebanyak 17 persen.



REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?