Parapuan.co - Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab hancurnya kehidupan pernikahan.
Di Indonesia sendiri seperti melansir Kompas.com, masalah ekonomi atau keuangan menjadi salah satu penyebab perceraian.
Pada dasarnya, ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa masalah keuangan bisa menghancurkan pernikahan. Berikut penjelasannya!
1. Stres dan Tekanan Emosional
Alasan pertama, masalah keuangan dapat menyebabkan stres yang luar biasa.
Misalnya ketika salah satu atau kedua pihak menghadapi tagihan yang menumpuk, utang membengkak, atau penghasilan tidak mencukupi kebutuhan.
Stres ini bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik pasangan menikah, pada akhirnya dapat merusak hubungan.
2. Perbedaan Nilai dan Prioritas
Setiap individu memiliki nilai dan prioritas yang berbeda dalam hal uang.
Baca Juga: Psikolog Ungkap Manfaat Terapi Tapping pada Tekanan Emosional
Ketika pasangan memiliki pandangan yang bertolak belakang mengenai pengeluaran, tabungan, atau investasi, hal ini dapat memicu konflik.
Misalnya, satu pihak mungkin lebih suka menabung untuk masa depan, sementara yang lain lebih suka membelanjakan uang untuk menikmati hidup saat ini.
3. Kurangnya Komunikasi
Komunikasi yang buruk mengenai masalah keuangan dapat memperburuk persoalan ekonomi yang sudah ada.
Ini karena banyak pasangan merasa malu atau takut untuk membicarakan masalah keuangan, sehingga memilih untuk menyembunyikan masalah atau kebiasaan belanja mereka.
Ketika masalah keuangan akhirnya terungkap, salah satu pihak bisa merasa dikhianati, yang dapat merusak kepercayaan dalam hubungan.
4. Pengaruh Utang
Utang dapat menjadi beban besar dalam pernikahan. Jika salah satu pihak punya utang sebelum menikah, bisa menyebabkan ketidakseimbangan dan rasa tidak adil.
5. Perasaan Tidak Aman
Baca Juga: Anak Sejahtera, Ini Pentingnya Tetap Jaga Komunikasi dengan Mantan Setelah Cerai
Masalah keuangan dapat menimbulkan perasaan tidak aman dan ketidakpastian mengenai masa depan.
Ketidakstabilan finansial dapat membuat pasangan menikah merasa cemas tentang kemampuan untuk membeli rumah, membayar pendidikan anak-anak, atau merencanakan pensiun.
Ketidakamanan ini dapat mengikis rasa percaya dan kepercayaan diri dalam hubungan.
6. Dampak pada Anak-Anak
Masalah keuangan tidak hanya mempengaruhi pasangan suami istri, tetapi juga anak-anak.
Anak-anak yang tumbuh dalam rumah tangga dengan masalah keuangan mungkin mengalami stres, cemas, dan merasa tidak aman.
Ini bisa mempengaruhi perkembangan emosional dan akademik anak, yang pada gilirannya juga dapat menambah tekanan pada hubungan suami istri.
Demikian tadi penyebab masalah keuangan bisa menghancurkan pernikahan. Semoga Kawan Puan bisa mengantisipasinya, ya.
Baca Juga: Gajimu Lebih Tinggi dari Suami? Lakukan Ini agar Pasangan Tidak Merasa Tersaingi
(*)
*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).