Lebih Rentan Dialami Perempuan, Begini Pencegahan dan Terapi Migrain

Arintha Widya - Jumat, 14 Juni 2024
Pencegahan dan terapi terhadap migrain yang lebih rentan dialami perempuan
Pencegahan dan terapi terhadap migrain yang lebih rentan dialami perempuan Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, tahukah kamu kalau migrain lebih rentan dialami perempuan ketimbang laki-laki?

Hal tersebut terungkap dalam webinar bertajuk "Migrain Bukan Nyeri Kepala Biasa" dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Migrain 2024, Kamis (13/6/2024).

Dr. dr. Restu Susanti, Sp.N, Subsp.NN(K), M.Biomed dari PERDOSNI (Persatuan Dokter Neurologi Indonesia) menyampaikan informasi terkait klaim tersebut.

Dalam presentasinya, Dr. Restu memaparkan bahwa migrain adalah nyeri kepala primer yang terjadi pada lebih dari 1 miliar individu per tahun di seluruh dunia.

Setiap individu setidaknya pernah mengalami 1 kali episode migrain dalam hidupnya, dengan prevalensi perempuan (18,9 persen) dan laki-laki (9,8 persen).

Bukan itu saja, Dr. Restu juga menjelaskan tentang beberapa faktor risiko migrain yang bisa dialami individu.

Antara lain riwayat penyakit keluarga, individu sudah berusia di atas 30 tahun, perempuan, dan memiliki masalah hormonal.

Lantas, bagaimana mengatasi risiko terjadinya migran yang lebih rentan dialami perempuan ini? Simak informasinya!

Profil Migrain Berdasarkan Jenis Kelamin

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Migrain Bisa Disebabkan oleh 5 Faktor Ini

American Migraine Prevalence and Prevention Study menyebutkan bahwa migrain dapat terjadi pada remaja atau dewasa muda berusia 20-24 tahun.

Setelah pubertas, kejadian migrain 3 sampai 4 kali lebih sering terjadi pada perempuan (20,7 persen) dibandingkan laki-laki (9,7 persen).

Pada perempuan, durasi serangan migrain dapat berlangsung lebih lama, risiko kekambuhan lebih tinggi, disabilitas lebih besar, dan waktu pemulihan lebih lama.

Langkah-Langkah Pencegahan Migran

Meski perempuan lebih berisiko terserang migrain, berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya:

1. Berolahraga secara teratur.

2. Memperhatikan pola makan dengan konsumsi makanan bergizi.

3. Tidur cukup dan teratur.

4. Manajemen atau mengusahakan pengelolaan stres dengan baik.

Baca Juga: Sambut Hari Tertawa Sedunia, Ternyata dapat Membantu Memanajemen Stres

5. Membatasi konsumsi kafein dan menghindari alkohol.

6. Berhenti merokok.

7. Mengonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter.

Terapi Penyembuhan Migrain

Bila Kawan Puan saat ini hidup dengan migran, terapi di bawah ini bisa membantu meringankan nyeri kepalamu:

1. Menerapkan gaya hidup sehat, meliputi tidur yang cukup, olahraga teratur, pola makan sehat, dan manajemen stres.

2. Menjalankan terapi spesifik dan nonspesifik penghilang nyeri, setelah berkonsultasi dengan dokter.

Terapi spesifik misalnya pengobatan dengan menggunakan obat-obatan seperti triptan, ergotamine, dan dihydroergotamine.

Sedangkan terapi nonspesifik antara lain penggunaan NSAID (naproxen, ibuprofen, ketoprofen, diclofenac), asam asetilsalisilat dikombinasikan dengan metocloperamide, dan parasetamol.

Demikian tadi informasi tentang pencegahan dan terapi terhadap migrain yang lebih berisiko dialami perempuan.

Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

Baca Juga: Bukan Nyeri Kepala Biasa, Spesialis Neurologi Ungkap Risiko Migrain pada Perempuan

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kulit Flawless dan Glowing, Ini Rekomendasi BB Cream dengan Skincare Infused