Fokuslah pada kesiapan anak, yang dapat ditunjukkan dari ketertarikannya saat ada orang ke kamar kecil, atau popoknya tetap kering selama beberapa jam (seperti saat tidur siang).
Kalau anak sudah tidak pipis atau mengompol saat jam tidur siang, mereka mungkin siap untuk dilatih menggunakan toilet.
Selain itu, tetap kering dan tidak mengompol dalam beberapa jam menunjukkan anak siap memakai pakaian dalam, tanpa pakai popok atau diaper.
Bahkan walau sudah melihat tanda-tanda tersebut, kamu tak perlu terburu-buru dan menambah beban dalam hidupmu ketika sedang banyak pekerjaan.
2. Persiapkan Perlengkapan yang Dibutuhkan
Kamu mungkin membutuhkan beberapa perlengkapan saat memulai toilet training pada anak.
Misalnya potty seat, celana dalam, tisu, dan lain sebagainya. Siapkan semua barang yang kiranya perlu.
Untuk mengantisipasi insiden anak buang air di celana dan mengotori lantai, kamu mungkin harus punya cadangan cairan pembersih lantai, tisu basah, desinfektan, dll.
3. Bekerja Sama dengan Guru atau Pengasuh
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Jadi Pertimbangan Saat Memilih Metode Toilet Training