Parapuan.co - Kawan Puan, melakukan toilet training pada anak adalah hal yang menantang bagi orang tua.
Jangankan pada ibu bekerja, toilet training bisa saja sulit dilakukan oleh ibu rumah tangga.
Untuk itu, tips melakukan toilet training bagi ibu rumah tangga dan yang bekerja tentu saja berbeda.
Bila kamu banyak aktivitas di luar rumah dan sibuk berkarier, berikut tips menerapkan toilet training pada anak seperti merangkum Mommy Bites!
1. Pilih Waktu yang Tepat
Waktu yang tepat tidak hanya berdasarkan pada usia anak, tetapi juga kesiapannya menjalani latihan menggunakan toilet.
Sebagian anak mulai menggunakan toilet pada usia 24 bulan, tetapi itu jarang terjadi.
Dalam kebanyakan kasus, anak-anak memulai toilet training antara usia 24 dan 36 bulan (2-3 tahun).
Dan seluruh proses pelatihan toilet ini bisa memakan waktu hingga delapan bulan untuk anak benar-benar bisa pup dan pipis di kamar kecil.
Baca Juga: Anak dan Ibu Mudah Terdistraksi, Begini Tips Melakukan Toilet Training
Fokuslah pada kesiapan anak, yang dapat ditunjukkan dari ketertarikannya saat ada orang ke kamar kecil, atau popoknya tetap kering selama beberapa jam (seperti saat tidur siang).
Kalau anak sudah tidak pipis atau mengompol saat jam tidur siang, mereka mungkin siap untuk dilatih menggunakan toilet.
Selain itu, tetap kering dan tidak mengompol dalam beberapa jam menunjukkan anak siap memakai pakaian dalam, tanpa pakai popok atau diaper.
Bahkan walau sudah melihat tanda-tanda tersebut, kamu tak perlu terburu-buru dan menambah beban dalam hidupmu ketika sedang banyak pekerjaan.
2. Persiapkan Perlengkapan yang Dibutuhkan
Kamu mungkin membutuhkan beberapa perlengkapan saat memulai toilet training pada anak.
Misalnya potty seat, celana dalam, tisu, dan lain sebagainya. Siapkan semua barang yang kiranya perlu.
Untuk mengantisipasi insiden anak buang air di celana dan mengotori lantai, kamu mungkin harus punya cadangan cairan pembersih lantai, tisu basah, desinfektan, dll.
3. Bekerja Sama dengan Guru atau Pengasuh
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Jadi Pertimbangan Saat Memilih Metode Toilet Training
Bila anak diasuh pengasuh atau di tempat penitipan (daycare), bekerjasamalah dengan mereka.
Sampaikan bagaimana kamu menjalankan rutinitas melatih anak, sehingga si kecil bisa ditemani ke toilet di waktu-waktu seperti biasa.
Bila terbiasa dengan latihan di rumah saat bersamamu, anak mungkin dapat membiasakan diri di manapun mereka berada.
Kalau anak di daycare, pastikan untuk mengemas lebih banyak pakaian ganti untuk mengantisipasi insiden yang mungkin terjadi.
4. Beri Hadiah Saat Anak Berhasil
Ketika suatu waktu anak berhasil buang air di toilet, berikan apresiasi pada mereka.
Misalnya kamu memberikan kue, menempelken stiker warna emas pada grafik toilet training, dan lain sebagainya.
Minimal, berikan pujian saat anak berhasil. Ketika mereka bersama pengasuh, berikan pujian dan ucapkan terima kasih kepada pengasuhnya.
Kiranya, itulah tadi beberapa tips melakukan toilet training pada anak bagi ibu yang sibuk bekerja. Selamat mencoba!
Baca Juga: Kurangi Komunikasi, Begini Menerapkan Toilet Training dengan Memahami Isyarat Tubuh Anak
(*)