3 Mitos Migrain yang Sering Disepelekan, Ini Faktanya Menurut Ahli

Arintha Widya - Kamis, 20 Juni 2024
Mitos dan fakta migrain menurut ahli
Mitos dan fakta migrain menurut ahli Freepik

Mitos kedua, menganggap semua nyeri kepala migrain memiliki kondisi yang sama.

Faktanya, setiap orang dapat mengalami spektrum pengalaman migrain yang berbeda.

Satu orang mungkin dapat tetap menjalankan aktivitasnya selama terkena serangan, meski tidak dalam kapasitas penuh.

Sementara pada penderita lain, migrain bisa saja membuatnya tidak mampu melakukan aktivitas apapun dan hanya dapat berbaring atau beristirahat.

3. Mitos: Obat Pereda Nyeri di Pasaran Bisa Meredakan Migrain

Mitos berikutnya, yaitu orang menganggap serangan migrain bisa diredakan dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas di pasaran.

Faktanya, obat-obatan pereda nyeri hanya membantu sampai taraf tertentu, dan tidak mengatasi gejala migrain berat atau yang menyerang satu hingga dua kali per minggu.

Justru pola penggunaan obat yang berlebihan dapat membuat migrain semakin parah.

Maka itu, bila Kawan Puan menderita nyeri kepala sebelah yang periodik, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Baca Juga: Bolehkah Minum Obat Pereda Nyeri Setelah Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan Komnas KIPI

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029