Hanya saja, ada perspektif tentang ambisi yang menghantui perempuan jika mereka menginginkan atau punya kesempatan untuk berada di role tertentu.
Padahal, maju ke role berikutnya butuh kepercayaan diri, di mana perempuan perlu menghilangkan stereotip mengenai apapun anggapan orang lain terhadap "ambisinya".
"Untuk growing itu perlu yang agresif. Laki-laki lebih agresif. Maka itu perempuan harus lebih banyak diberikan confidence," papar Dian.
"Kalau dari segi kompetensi I don't think there is a gap. Kadang-kadang butuh keberanian untuk bilang 'I want that role'," imbuhnya.
Ia menambahkan, cara berpikir perempuan jika menginginkan untuk peran yang lebih, berbeda dari laki-laki.
"Kalau laki-laki baru bisa 50 persen aja udah, 'pasti bisa, sisanya belajar'. Sedangkan perempuan enggak gitu. Kadang harus bisa dulu baru tunjuk tangan," ungkap Dian.
Tantangan Unik Perempuan di Industri Tambang
Rasanya, tantangan perempuan di industri tambang seperti disampaikan Dian Andyasuri bukan hanya terjadi di dalam negeri.
Mengutip World Bank, tantangan serupa juga dirasakan perempuan di industri pertambangan di seluruh dunia, mulai dari skala besar hingga kecil.
Baca Juga: TNI hingga Pilot, Ini Beberapa Profesi Maskulin yang Dilakukan Perempuan